Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar lumbung pangan atau food estate di sejumlah wilayah dikembangkan lebih maksimal untuk meningkatkan produktivitas hasil tani, kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

“Cadangan lahan kita di Kalimantan, di Sumatera Utara, di Papua, di Maluku harus jadi bagian-bagian strategi kita dan di sana Presiden mengarahkan food estate agar bisa dilakukan lebih maksimal,” kata Mentan Syahrul usai rapat dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Pemerintah sedang mengembangkan kawasan food estate di berbagai daerah, di antaranya, di Kalimantan Tengah, di Sumatera Utara, di Nusa Tenggara Timur, di Papua dan di Maluku.

Syahrul mengatakan pengembangan lumbung pangan hingga saat ini masih cukup baik. Dia mencontohkan di Kalimantan Tengah, lumbung pangan dapat meningkatkan produksi panen hampir dua kali lipat.

“Saya tanggung jawab food estate ini cukup bagus, yang tadinya lahan existing kita di bawah 3 ton hasilnya, di Kalimantan sekarang 4-5 ton. Itu contohnya, jangan berpikir memang lahan di Kalimantan itu yang gambut, payau, agak asin, PH-nya sangat rendah. Sama dengan lahan yang di Jawa, begitu intervensi, begitu jadi, dia membutuhkan proses,” kata dia.

Syahrul mengakui memang tidak seluruh lahan di kawasan lumbung pangan berhasil meningkatkan produktivitas saat panen. Terdapat juga kawasan di lumbung pangan yang gagal. Namun jumlah lahan yang gagal sangat sedikit dibanding yang berhasil.

“Ada beberapa lahan yang juga cukup bagus, tapi juga ada beberapa lahan yang kena air, namanya juga tempatnya seperti itu, kadang-kadang kalau hujan sedikit, dia langsung banjir. naik ke atas ya, di situ gagal, tapi tak seberapa," ujar Syahrul.

Syahrul menjelaskan pengembangan lumbung pangan memang harus lebih maksimal untuk menjaga ketersediaan pangan karena sejumlah lahan cadangan pertanian di Pulau Jawa sudah beralih fungsi menjadi lahan permukiman dan industri.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pengembangan di berbagai lumbung pangan berjalan baik.

Di Kalteng, pemerintah akan melakukan ekstensifikasi lahan sebanyak 16 ribu hektare sehingga total lahan menjadi 60 ribu hektare.

“Terhadap pengembangan food estate di Kalteng, Presiden mengarahkan bahwa untuk pengembangan pembuatan saluran air dan pengolahan lahan itu akan ditugaskan kepada Kementerian PUPR, sehingga nanti Kementerian Pertanian tinggal masuk ke lahan yang sudah siap,” kata dia.

Kemudian di NTT, kata Airlangga, pemerintah akan segera mengatasi persoalan ketersediaan air dan pupuk.

"Kemudian pengembangan food estate di Papua didorong ke arah Merauke dan juga di daerah Keerom. Merauke mendekati satu juta hektare, sedangkan di Keerom sekitar tiga ribu hektare," kata Airlangga.

Baca juga: Potensi komoditas buah Food Estate Kalteng capai Rp79,55 miliar

Baca juga: Kementan perluas lahan food estate di Kalteng hingga 82 ribu hektare

Baca juga: Pendapatan petani di lumbung pangan Kalteng meningkat


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022