Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat seiring aksi beli investor asing.

IHSG ditutup menguat 62,54 poin atau 0,89 persen ke posisi 7.072,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,27 poin atau 0,82 persen ke posisi 1.014,65.

"Indeks saham di Asia sore ini ditutup naik seiring dengan semakin kuatnya spekulasi bahwa gelombang pengetatan kebijakan moneter global akan segera berakhir," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.

Spekulasi tersebut munculnya usai bank sentral Australia (RBA) menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih kecil dari ekspektasi pasar.

RBA menaikkan suku bunga acuan cash rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,6 persen, lebih rendah dari estimasi kenaikan suku bunga 50 bps. Itu adalah kenaikan suku bunga ke enam kali secara beruntun oleh RBA dalam usahanya mengendalikan inflasi.

Sebelumnya, RBA sudah empat kali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps dan satu kenaikan suku bunga sebesar 25 bps di bulan Mei.

RBA memutuskan memperlambat laju pengetatan kebijakan moneter karena suku bunga cash rate dinilai sudah naik terlalu tinggi dalam waktu yang singkat.

RBA juga sadar bahwa beban utang rumah tangga di Australia adalah salah satu yang tertinggi di dunia di tambah lagi dengan popularitas suku bunga KPR yang mengambang di Australia. Akibatnya, setiap kenaikan suku bunga acuan yang drastis akan memberi pukulan berat bagi ekonomi Australia.

Otoritas moneter Australia meramalkan tingkat inflasi akan mencapai puncaknya di level 8 persen sebelum bergerak turun menjadi 4 persen pada tahun depan dan sekitar 3 persen pada 2024.

Baca juga: IHSG menguat ikuti pergerakan positif bursa saham global

Sementara itu, data ISM Manufacturing Index AS yang dirilis semalam juga memberi harapan bahwa bank sentral AS The Federal Reserve akan memperlambat pengetatan kebijakan moneter karena kenaikan suku bunga yang secara kumulatif mencapai 3 persen sudah mulai berdampak pada ekonomi AS.

Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dimana sektor energi naik paling tinggi yaitu 3,18 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku masing-masing 2,17 persen dan 2 persen.

Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi dan sektor kesehatan masing-masing sebesar minus 0,25 persen dan minus 0,17 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu IPPE, BRMS, HDIT, PCAR, dan BABP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BKDP, WIRG, KIOS, BAPA, dan COAL.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp604,9 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp447,57 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.314.129 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,76 miliar lembar saham senilai Rp13,42 triliun. Sebanyak 373 saham naik, 167 saham menurun, dan 156 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 776,42 poin atau 2,96 persen ke 26.992,21 dan indeks Straits Times meningkat 31,81 poin atau 1,02 persen ke 3.138,9. Sedangkan bursa saham China dan Hong Kong libur.

Baca juga: IHSG awal pekan ditutup turun, dipicu naiknya laju inflasi domestik

Baca juga: IHSG awal pekan terkoreksi, pasar nantikan rilis data inflasi domestik

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022