bisa menjadi hadiah bagi peringatan Hari Pahlawan
Surabaya (ANTARA) - Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Surabaya, Jawa Timur, siap menerapkan 2 jam pendidikan karakter untuk pelajar SD dan SMP.

"Jadikan anak-anak itu memiliki mental baja agar ketika menghadapi dunia nyata, mereka memiliki kemampuan luar biasa," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan motivasi kepada 883 Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) SD dan SMP Negeri di Gedung Convention Hall, Surabaya, Selasa.

Cak Eri panggilan lekatnya meminta, kepada para guru untuk membentuk karakter siswa melalui pembenahan pola pembelajaran.

"Alhamdulillah guru-guru ini sudah diangkat menjadi PPPK, maka ada hasil, gaji, dan juga tunjangan yang kami berikan. Karena itu saya sampaikan bahwa mereka adalah orang-orang yang bisa menciptakan pemimpin yang memiliki akhlakul karimah," kata Cak Eri.

Baca juga: LPAI dukung pembentukan karakter anak lewat Lokapala
Baca juga: Kemenko PMK: Keluarga berperan penting dalam pembentukan karakter anak

Sebab, menurut dia, para siswa saat ini mudah jenuh selama proses pembelajaran. Maka, perlu adanya pembenahan kurikulum pengajaran yang tetap berdasarkan pada aturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI yakni, minimal waktu belajar dalam satu hari.

"Dihitung benar berapa sehari (jam belajar) yang ditentukan oleh Kemendikbud Ristek. Satu hari minimal berapa jam, kalau jam 12.00 WIB sudah terpenuhi, maka selesaikan pembelajaran pada jam 12.00 WIB. Tapi ketika pukul 12.00 WIB sampai 14.00 WIB, bentuklah karakter siswa," ujar dia,

Cak Eri mengaku, kepandaian seorang siswa juga harus diimbangi dengan karakter yang kuat. Sekolah wajib menyediakan kegiatan yang berlandaskan untuk pembentukan karakter para siswa, seperti melalui kegiatan seni dan keagamaan.

​​​​​​Lebih lanjut, dia meminta para guru untuk membuat para anak didiknya bisa menghormati orang tua dan para guru di sekolah.

"Saya sedih ketika ada anak didik yang menjadi anak hebat, tetapi lupa pada gurunya. Padahal salah satu orang tua kami adalah guru. Saya minta para guru mengajarkan anak-anak untuk mencium tangan, itulah yang saya maksud dengan pembentukan karakter," kata dia.

Baca juga: Moeldoko sebut pondok pesantren wadah pembentukan karakter bangsa
Baca juga: Menag: Keluarga jadi madrasah pembentukan karakter generasi bangsa

Di sisi lain, pembebanan kurikulum ajar yang akan dilakukan akan mulai digelar pada November 2022. Sebab, Cak Eri ingin menciptakan anak-anak Kota Surabaya yang saling bersosialisasi dan berani mengemukakan pendapat. Tidak hanya terus mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang menumpuk setiap harinya.

"Setelah dihitung oleh Yusuf Masruh (Kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya) ternyata memang cukup sampai jam 12.00 WIB itu boleh. Berarti jam 12.00 WIB ke atas untuk pembentukan karakter," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh 883 Guru PPPK, dengan 284 di antaranya adalah Guru SD Negeri dan 599 Guru SMP Negeri.

"Tadi Pak Wali Kota Eri Cahyadi memberikan pengarahan untuk persiapan pola pembelajaran baru pada bulan depan (November 2022), artinya bisa menjadi hadiah bagi peringatan Hari Pahlawan," kata Yusuf.

Untuk penyesuaian dengan para guru, dia menjelaskan bahwa para guru tinggal mengubah pola pembelajaran baru yang berfokus pada pembentukan karakter siswa. "Maka kami sebut dengan Sekolah Arek Suroboyo, yakni sekolah yang Aman, Ramah Anak, Kreatif, Edukasi dan Kegotongroyongan untuk membangunkan karakter siswa," ujar dia.

Baca juga: Siswa di Jakbar jalani kegiatan pembentukan karakter saat libur Natal

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022