Maka, ini menjadi momen yang sangat baik untuk melahirkan ide-ide kreatif
Jakarta (ANTARA) - Ratusan penyandang disabilitas dinyatakan lolos untuk mengikuti Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tingkat regional yang diselenggarakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika setelah sebelumnya mereka mengikuti pelatihan bersama ribuan peserta lainnya.

Teknis pembagian regional kompetisi TIK tersebut disusun berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) setiap provinsi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kompetisi ini bertujuan meningkatkan literasi dan kompetensi TIK kalangan disabilitas menuju transformasi Indonesia Digital 2024

"Terdapat empat ragam disabilitas peserta yang mengikuti kegiatan ini, yaitu: disabilitas fisik, disabilitas sensorik (disabilitas penglihatan, disabilitas pendengaran, disabilitas wicara), disabilitas mental, dan disabilitas intelektual," kata Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar dalam pernyataannya, Selasa.

Baca juga: BAKTI upaya tuntaskan pembangunan menara BTS meski anggaran terbatas

Total pendaftar Kompetisi TIK Nasional bagi disabilitas berjumlah 2.157 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat 1.233 peserta lulus seleksi dan mengikuti pelatihan TIK.

Dari ribuan peserta pelatihan, sebanyak 853 melaju ke Kompetisi TIK tingkat regional yang berlangsung pada 24 September. Sementara Kompetisi TIK tingkat nasional diselenggarakan secara luring di Jakarta pada 14-18 Oktober 2022 yang akan diikuti oleh seluruh pemenang pertama non-3T dari masing-masing kategori di kompetisi tingkat regional.

Menurut Fadhilah, peserta kompetisi berasal dari 34 provinsi. BAKTI memberikan kategori khusus kepada peserta yang berasal dari daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), perbatasan, dan wilayah pembangunan prioritas.

Sebagai bentuk afirmasi BAKTI pada penguatan wilayah 3T, perbatasan, dan wilayah pembangunan prioritas, pemenang pertama dari wilayah tersebut tidak dikompetisikan secara nasional. Seluruh pemenang dari wilayah 3T, perbatasan, dan wilayah pembangunan prioritas akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti pengayaan kompetensi bidang TIK dan penyerahan penghargaan.

Baca juga: BAKTI Kominfo komitmen tuntaskan pembangunan menara BTS 4G di 3T

Seluruh pemenang dari kategori tersebut tidak ikut kompetisi nasional, namun akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti pengayaan kompetensi bidang TIK dan penyerahan penghargaan.

Kompetisi TIK bagi disabilitas adalah salah satu upaya BAKTI Kementerian Kominfo untuk mengembangkan program TIK yang inklusif. BAKTI mengajak generasi muda bisa menjaga kemampuan mereka pada bidang TIK karena perkembangan teknologi semakin cepat dan peluang pada era digital semakin meningkat.

"Tentu saja semua peserta sekarang sudah menguasai teknik dan keterampilan bagaimana memanfaatkan perangkat TIK. Maka, ini menjadi momen yang sangat baik untuk melahirkan ide-ide kreatif yang akan membawa perubahan di masa depan," kata Fadhillah.

Peserta kegiatan ini diharapkan bisa memanfaatkan TIK untuk berkreasi, menambah ilmu, menunjang pekerjaan dan menciptakan produktivitas.

Baca juga: Langkah Kominfo tingkatkan konektivitas internet di Pulau Rinca

Baca juga: Bakti prioritaskan akses internet gratis di wilayah timur Indonesia

Baca juga: Menkominfo janji pembangunan BTS di 3T rampung di masa jabatannya

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022