Kecuali orangtuanya bersedia ikut berperanJakarta (ANTARA) - Langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan hewan adalah menanamkan konsep bahwa hewan adalah makhluk hidup yang harus diperlakukan sebagaimana seharusnya, bukan dianggap sebagai barang, kata drh. Muhammad Reza Ramadhani dari Institut Pertanian Bogor.
Oleh karena itu, dia berpendapat hewan bukanlah barang yang bisa dijadikan sebagai hadiah sama seperti barang-barang yang terdiri dari benda mati.
"Kenapa? Karena bisa jadi yang diberi hewan piara tersebut belum mempersiapkan apa-apa," kata Reza kepada ANTARA, Selasa, bertepatan dengan Hari Binatang Sedunia.
Baca juga: Bolehkah makanan kucing ras spesifik diberikan kepada jenis berbeda?
Dia menambahkan, perlu pertimbangan yang matang sebelum memberikan hewan piaraan kepada orang lain, apalagi bila orang yang dituju adalah anak di bawah umur yang belum tentu siap memikul tanggung jawab mengurusinya.
"Kecuali orangtuanya bersedia ikut berperan bertanggung jawab dalam kehidupan hewan piara tersebut," lanjut Reza.
Sementara itu, Dokter Hewan Direktorat Polisi Satwa, Kelapa Dua, Depok drh. Nadia Kamila Putri menjelaskan lima aspek dari kesejahteraan hewan yang harus dipahami masyarakat.
Pertama, memastikan hewan bebas dari lapar dan haus. Selain itu, kesejahteraan hewan artinya memastikan binatang bebas dari rasa sakit, luka, penyakit, dan kondisi tertekan, serta penganiayaan dan penyalahgunaan.
Nadia melanjutkan aspek yang keempat adalah memastikan hewan bebas untuk dapat melakukan perilaku alaminya serta bebas dari perlakuan kasar.
Hari Binatang Sedunia pada 4 Oktober 2022 ini mengangkat tema "A Shared Planet" atau Planet Bersama di mana kesejahteraan hewan jadi penting agar manusia dapat hidup berdampingan dengan binatang.
Baca juga: PDHI tegaskan ajak masyarakat tingkatkan kesejahteraan hewan
Baca juga: Sedang sakit akibat pancaroba? Jauhi anabul agar mereka tak tertular
Baca juga: Anjing atau manusia yang lebih banyak menangis saat bertemu?
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022
