Menjadi seorang pejuang tidak membutuhkan sihir atau ritual apa pun
Jakarta (ANTARA) - "The Woman King" adalah film epik sejarah yang menceritakan tentang Agojie, unit prajurit wanita yang melindungi Kerajaan Dahomey di Afrika Barat selama abad ke-17 hingga ke-19.

Mengambil latar tahun 1820-an, film ini mengikuti kisah Jenderal Nanisca (Viola Davis), pemimpin kelompok pejuang yang semuanya adalah perempuan, yang dijuluki Agojie, membebaskan para perempuan Dahomey yang diculik oleh para penjual budak dari Kekaisaran Oyo.

Hal ini memprovokasi Raja Ghezo (John Boyega) dari Dahomey untuk mempersiapkan perang habis-habisan dengan Oyo. Nanisca mulai melatih generasi baru prajurit untuk bergabung dengan Agojie untuk melindungi kerajaan.

Baca juga: "Black Widow", balutan aksi dan emosi tentang Natasha Romanoff

Bukan rahasia bahwa pemenang Academy Awards Viola Davis (yang juga berperan sebagai produser di film ini), merupakan bintang yang mampu menghidupkan cerita epik ini. Davis mampu menyelami tingkat kedalaman dan nuansa emosional yang mengesankan sebagai Nanisca, sang pemimpin Agojie.

Karakter yang diperankannya bisa dibilang cukup kompleks. Ia adalah seorang pemimpin yang tegas, protektif, defensif, namun juga penuh cinta dan kerapuhan -- walaupun ia tak ingin menunjukkan "kelemahan" itu di hadapan para prajuritnya.

Nanisca mencintai para wanita yang bergabung bersamanya di tengah peperangan, mencintai wanita-wanita muda yang baru akan memulai perjalanannya sebagai seorang pejuang kemerdekaan -- merdeka dari penjajah, perbudakan, dan trauma serta rasa sakit yang mereka bawa bersama dirinya.

Baca juga: Film Dokumenter "The White Balance" sajikan reportase bom Bali 2002
 
"The Woman King" (2022). (ANTARA/HO/Sony Pictures)

Ia adalah sosok pemimpin yang ingin membawa semangat juang kepada para saudara perempuannya di wilayah tersebut, bahwa semua orang memiliki latar belakang serta ide yang berbeda, namun tetap memiliki hak untuk hidup dan setara.

Karakter keras Nanisca harus diadu dengan Agojie muda bernama Nawi (diperankan dengan sangat memukau oleh Thuso Mbedu), yang ambisius dan sama kokohnya seperti sang jenderal. Nawi merupakan seorang anak perempuan yang diserahkan oleh sang ayah kepada kerajaan karena ia menolak untuk dinikahkan dengan orang tua kaya.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022