Di Bulan Desember biasanya aktivitas sewa melambat dan hal yang harus diwaspadai adalah lonjakan pasokan apartemen sewa yang cukup signifikan pada tahun depan
Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Colliers Indonesia menyatakan kinerja apartemen sewa di Jakarta sudah mulai membaik pada kuartal III tahun ini setelah meredanya pandemi COVID-19 di Indonesia.

"Terkait apartemen sewa kita melihat sudah mulai membaik kinerjanya karena perbatasan negara sudah dibuka dan banyak WNA yang sudah mulai masuk. Tingkat hunian sudah mendekati angka sebelum pandemi," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam paparan secara daring di Jakarta, Rabu.

Di sektor apartemen sewa tercatat ada 10 proyek yang diprediksi akan beroperasi hingga tahun 2025, sehingga total tambahan pasokan mencapai 1.776 unit. Dengan demikian, lanjutnya, kompetisi kan semakin ketat serta harga sewa diprediksi akan mengalami tekanan dan tumbuh secara moderat sebesar 1 hingga 3 persen.

Collier optimistis terhadap pasar apartemen sewa yang dapat semakin pulih, terlihat dari semakin banyaknya ekspatriat yang masuk ke Indonesia sejak kuartal II tahun ini.

"Di Bulan Desember biasanya aktivitas sewa melambat dan hal yang harus diwaspadai adalah lonjakan pasokan apartemen sewa yang cukup signifikan pada tahun depan," kata Ferry.

Baca juga: Vila & apartemen banyak diburu pengguna tiket.com untuk "staycation"

Hal sebaliknya terjadi pada sektor apartemen jual atau strata sepanjang kuartal III tahun 2022.

"Kita bisa simpulkan selama kuartal III tahun ini tidak ada penjualan yang menonjol. Hampir semua proyek apartemen mengalami kesulitan dalam menjual produknya, bahkan ada juga beberapa proyek yang tidak mencatatkan transaksi," ujar Ferry.

Penyebabnya adalah tidak ada katalis yang mampu mendorong penjualan, mengingat diskon PPN telah selesai dan tidak ada lagi terobosan setelah itu.

Colliers juga memperkirakan sebanyak 37 persen dari total 6.019 unit yang rencananya akan rampung pada tahun ini akan terlambat akibat efek dari pandemi.

Selain itu di pasar sekunder, orang-orang banyak menjual apartemen karena motifnya membutuhkan uang. Hal ini, lanjutnya, karena ada kecenderungan individu atau pelaku bisnis memilih pegang uang tunai pada saat kondisi ekonomi yang sedang sulit seperti sekarang.

Dengan kondisi pasar apartemen jual yang kurang kondusif saat ini, menurut dia, harga jual rata-rata akan tetap berada di kisaran Rp35 juta/m2.

Baca juga: Praktisi sebut pasar properti sedang "istirahat"

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022