"Diduga sopir-nya mabuk, karena ditemukan ada beberapa botol minuman keras di dalam mobil," kata Kapolres Kupang, AKBP FX. Irwan Arianto, di Kupang, Kamis.
Kupang (ANTARA) - Tim dari satuan lalu lintas Polres Kupang menduga penyebab kecelakaan maut di Kabupaten Kupang, NTT yang menewaskan empat orang di dalam mobil yang dikendarai pada Kamis (6/10) pukul 03.00 Wita akibat mengkonsumsi minuman keras.

"Diduga sopir-nya mabuk, karena ditemukan ada beberapa botol minuman keras di dalam mobil," kata Kapolres Kupang, AKBP FX. Irwan Arianto, di Kupang, Kamis.

Sejumlah botol minuman keras jenis sopi itu, kata dia, ditemukan saat aparat kepolisian melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) di Jalan Timor Raya Km 18 Desa Noelbaki.

Selain itu dilakukan oleh TKP pihaknya juga menemukan mobil dalam kondisi rusak berat dimana di bagian depan mobil ringsek hingga ke tempat duduk penumpang.

Irwan juga mengatakan bahwa kuat dugaan karena minuman keras, diketahui juga karena dari hasil pemeriksaan di jalan raya tidak ditemukan adanya bekas pengereman secara mendadak.

Selain itu dari keterangan dua korban kecelakaan yang berhasil selamat dalam kecelakaan maut itu juga mengaku bahwa pengemudi memang dalam keadaan mabuk keras.

Identitas para korban kecelakaan juga katanya sudah ditemukan. Para korban itu antara lain Nigher Oktovianus Tulimau (20), Mozes Manafe, Nigher Thenri Noni Finit (27) dan De Sinyo Marsdani Pae (20).

"Jadi mereka ada enam orang, empat orang meninggal dunia, dan dua lagi luka-luka yakni Rizaldi Adu dan Victor Finit. Keduanya dilarikan ke RSUD S.K Lerik Kota Kupang untuk dirawat," ujarnya.

Berdasarkan kronologis kejadian pada Kamis (6/10) pukul 03.00 WITA sebuah kendaraan yang membawa lima penumpang dan satu pengemudi dilaporkan menabrak pagar tembok di kilometer 18 jalan Timor Raya Kupang.

Saat itu ketika tiba di Kilometer 18, kendaraan yang ditumpangi mereka keluar dari jalur karena pengemudi kehilangan kendali sehingga menabrak pagar rumah milik warga sekitar.

"Padahal kondisi jalan sepi dan agak menikung ke kiri. Bisa dibilang sopir-nya sudah tak bisa mengendalikan kendaraan-nya," ujar dia.

Ia berharap agar, kejadian seperti itu tidak terulang lagi, apalagi sampai memakan korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022