baik pemain maupun penonton harus bisa menahan emosi
Pontianak (ANTARA) - Forkopimda, TNI, Polri dan insan sepak bola Kota Singkawang menggelar doa bersama untuk para korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang di Aula Mapolres Singkawang.

"Doa bersama ini dilatarbelakangi adanya musibah yang dialami saudara-saudara kita yang ada di Malang Provinsi Jawa Timur, yaitu meninggalnya atau wafatnya baik suporter maupun penonton dalam pertandingan sepak bola yang berada di Stadion Kanjuruhan Malang," kata Kapolres Singkawang, AKBP Arwin Amrih Wientama di Singkawang, Kamis.

Dia mengatakan, dengan adanya musibah tersebut tentunya bisa dijadikan referensi sebagai pengalaman untuk bersama-sama berintrospeksi diri agar kejadian tersebut tidak terjadi di Kota Singkawang.

Melalui doa bersama itu, Arwin bersama unsur Forkopimda lainyya di Singkawang ikut mendoakan para korban yang meninggal dan berharap Kota Singkawang selalu dalam keadaan aman dan kondusif.

Baca juga: Pecinta sepak bola di Baubau doa bersama untuk tragedi Kanjuruhan
Baca juga: UMM terjunkan tim trauma dan pendataan korban tragedi Kanjuruhan

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Singkawang, Sumastro turut berduka cita atas tragedi yang dialami para suporter dan penonton di Stadion Kanjuruhan Malang.

"Doa bersama yang digelar adalah atas inisiatif pak Kapolres bersama seluruh pemangku kepentingan termasuklah klub-klub sepak bola," katanya.

Di sisi lain, bisa diambil hikmahnya untuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi di Singkawang dalam setiap pagelaran event, terutama sepak bola.

"Intinya konsolidasi, koordinasi, sama-sama mempertimbangkan faktor resiko dalam kondisi di lapangan, dan itu wajib," katanya.

Baca juga: Pemkab Malang tegaskan biaya perawatan korban Kanjuruhan gratis
Baca juga: FIFA beri pendampingan perbaikan sistem sepak bola Indonesia

Ketua KONI Singkawang, Bambang Setiadi juga berharap kejadian serupa jangan sampai terjadi di Singkawang. Meskipun tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang itu menurutnya suatu dinamika sepak bola.

"Seharusnya apa makna dari pertandingan sepak bola itulah yang sama-sama kita cari," katanya.

Dia menginginkan setiap pagelaran eapapun harus bisa berjalan dengan aman.

"Baik pemain maupun penonton harus bisa menahan emosi agar hal serupa tidak terjadi lagi khususnya di Singkawang," katanya.

Baca juga: KONI Pusat susun pedoman penyelenggaraan kompetisi olahraga nasional

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022