Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menilai DPR RI dan Parlemen Belanda perlu memainkan peran diplomasi, melalui kerja sama antar-parlemen di forum internasional, seperti Inter Parliamentary Union (IPU) dalam mengupayakan perwujudan perdamaian dan keamanan dunia.

"(DPR RI dan Parlemen Belanda perlu memainkan peran diplomasi) Di antaranya, ikut mengupayakan terwujudnya perdamaian dan keamanan internasional, termasuk ikut mengupayakan penyelesaian damai atas perang yang terjadi di Ukraina," ujar Puan saat bertemu dengan Ketua Parlemen Belanda Jan Anthonie Bruijn di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Pertemuan tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Puan menyampaikan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Belanda yang semakin harmonis di berbagai bidang patut disyukuri oleh kedua negara itu.

"Hubungan diplomatik Indonesia dan Belanda memiliki sejarah yang sangat panjang dan telah melalui berbagai pasang surut. Namun, kita patut mensyukuri karena saat ini hubungan Indonesia dan Belanda semakin harmonis di berbagai bidang prioritas," ucapnya.

Baca juga: Puan ingatkan tak ada negara yang bisa hadapi gejolak global sendirian

Baca juga: Presiden Jokowi: Konferensi P20 menambah optimisme baru


Adapun bidang-bidang prioritas yang dimaksud itu, di antaranya perdagangan dan investasi, pertahanan dan keamanan, pengelolaan sumber daya air, kemaritiman, serta infrastruktur.

Selanjutnya, Puan mengatakan Belanda merupakan salah satu negara mitra dagang utama sekaligus negara mitra penanaman modal atau investasi yang penting bagi Indonesia.

"Joint Declaration on Comprehensive Partnership yang disepakati sejak tahun 2013 telah berimbas pada peningkatan kerja sama kedua negara di banyak bidang secara komprehensif," tambah dia.

Berikutnya, Puan juga menyoroti interaksi antara Indonesia dan Belanda yang dalam beberapa waktu terakhir semakin intensif, baik pada tingkat kepala negara atau pemerintahan, menteri, pejabat pemerintah, dan delegasi bisnis.

Interaksi tersebut, kata dia, di antaranya adalah terkait dengan perdagangan bilateral Indonesia dan Belanda yang pada tahun 2021 meningkat hampir 40 persen, dibandingkan tahun 2020.

"Belanda merupakan jembatan Indonesia ke kawasan Uni Eropa. Kami sangat mengapresiasi sikap Belanda terhadap isu pelarangan minyak sawit dengan mengedepankan dialog dan kerja sama," ujar dia.

Di samping itu, tambah Puan, Belanda juga telah mendukung percepatan perundingan Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUE-CEPA) yang saat ini telah memasuki putaran ke-11.

Dengan demikian, Puan mewakili DPR RI menyampaikan apresiasi atas dukungan yang konsisten dari Pemerintah Kerajaan Belanda, termasuk Parlemen Belanda terhadap keutuhan wilayah Indonesia.

Puan lalu menyampaikan pada Jan Anthonie Bruijn mengenai komitmen tinggi Indonesia dalam memajukan dan melindungi hak asasi manusia di Indonesia, termasuk di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Indonesia, tambah dia, juga bersikap terbuka dalam berbagi dan bertukar pandangan dengan negara-negara mitra nya melalui dialog yang konstruktif.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022