Jakarta (ANTARA) - Berjualan tas branded bekas alias preloved bisa mendatangkan cuan. Setidaknya ada dua merek tas karya desainer yang memiliki nilai investasi yakni Chanel dan Hermes, demikian kata pemilik butik tas branded Hermesien Closet, Angela.

Angela dalam keterangannya pada Jumat menuturkan, dari awal berdiri di tahun 2010, Hermesien Closet sudah memulai langkah penjualan online. Kala itu ia memanfaatkan media sosial Facebook.

Namun seiring berjalannya waktu, pemasaran secara digital mulai meluas. Dan kini ia juga aktif memasarkan produk via media sosial Instagram @HermesianCloset. Saat ini, akun tersebut memiliki sekitar 518.000 pengikut baik lokal maupun mancanegara.

“Dulu awal berjualan lewat Facebook dan terus berkembang. Saya menggenjot penjualan online dengan mengikuti perkembangan teknologi digital. Sampai saat ini sudah bisa membuka butik sendiri juga,” kata Angela.

“Media sosial berperan penting dalam pemasaran bisnis tas branded bekas seperti. Penjual tas branded bekas dapat memasarkan tas branded bekas dengan mudah, cepat, dan murah ke calon pembeli melalui media sosial,” imbuhnya.

Melihat pentingnya peran media sosial dalam pemasaran produk, Angela kemudian mulai bekerjasama dengan beberapa pihak, salah satunya pemengaruh, influencer.
Selain itu, Hermesien Closet juga meng-endorse sejumlah selebgram seperti @Joviadhiguna, @shaniamelia, @rachelvennya, @tasyiathasia dan lainnya guna memperkenalkan serta memasarkan produk-produk tas branded bekasnya.

Selain fokus pada penjualan online via media sosial dan offline di butik, Angela berencana ke depannya bisa memiliki aplikasi khusus seperti e-commerce, namun yang memuat barang branded preloved.

“Kadang kita kalau buka web lihat-lihat barang bagus tapi mau beli kesulitan. Harapannya nanti bisa punya aplikasi berbasis mobile phone seperti e-commerce gitu. Jadi customer bisa lebih mudah lihat dan belinya,” pungkasnya.

Baca juga: Koleksi tas "branded", hobi sekaligus investasi

Baca juga: Tips belanja tas "branded" bekas berkualitas

Baca juga: Cara mengubah koleksi tas bermerek jadi investasi masa depan

 

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022