Kita berharap gelaran ini dapat menghasilkan kolaborasi yang apik untuk membangkitkan perekonomian syariah di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama berharap penyelenggaraan International Sharia Economy Festival (ISEF) 2022) dapat menghasilkan kolaborasi untuk membangkitkan perekonomian syariah.

"Kita berharap gelaran ini dapat menghasilkan kolaborasi yang apik untuk membangkitkan perekonomian syariah di Indonesia," ujar Kepala BPJPH Aqil Irham saat membuka The 4th International Halal Dialogue (4th IHD) di JCC Jakarta, Jumat.

Penyelenggaraan The 4th International Halal Dialogue (4th IHD) merupakan rangkaian dari gelaran ISEF 2022. Sejumlah lembaga, praktisi, akademisi, maupun masyarakat berdiskusi merumuskan industri halal.

Kepada forum, Aqil mengatakan saat ini industri halal di Indonesia tengah berada dalam jalur yang positif. Jika sebelumnya, Indonesia selalu berada di urutan 10 pada industri makanan dan minuman halal, pada 2022 sudah berada di posisi kedua di bawah Malaysia.

Indonesia, kata Aqil, menargetkan dapat menjadi pusat industri halal dunia pada tahun 2024 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Untuk mencapai target tersebut, sejak 2019 BPJPH telah membuka program sertifikasi halal serta membuat terobosan lewat digitalisasi layanan serta membuka skema sertifikasi pernyataan pelaku usaha (selfdeclare) mulai akhir 2021.

Baca juga: BPJPH sediakan Rp74 miliar untuk sertifikasi halal gratis 300 ribu UMK

Baca juga: BPJPH terima pendaftaran 97 lembaga halal dunia dari 40 negara


Upaya yang dilakukan BPJPH ini untuk meningkatkan jumlah capaian produk bersertifikat halal di Indonesia serta menguatkan rantai ekosistem produk halal di Tanah Air.

Berdasarkan data, dari 2019 hingga 2022 BPJPH sudah mencapai 731.734 produk bersertifikat halal. Artinya, selama tiga tahun terakhir, rata-rata ada 243 ribuan produk telah tersertifikasi halal.

"Tren ini naik dua kali lipat, jika dibandingkan masa sebelum sertifikasi halal menjadi kewenangan BPJPH. Kalau dulu, rata-rata hanya ada 100 ribu berhasil disertifikasi halal setiap tahunnya," ujar Aqil.

Di sisi lain, saat ini sudah banyak negara yang sadar akan pentingnya produk bersertifikat halal. Bahkan kesadaran ini banyak muncul di negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim.

Saat ini BPJPH telah menerima sedikitnya 97 LHLN dari 40 negara, yang mayoritasnya adalah negara-negara berpenduduk mayoritas non-muslim.

"Mereka tidak begitu peduli dengan agama, namun dalam hal produk halal, mereka begitu antusias," ujar Aqil.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan akselerasi sertifikasi halal menjadi salah satu agenda dalam ISEF ke-9 tahun 2022.

Baca juga: BPJPH: ISEF 2022 momentum bangkitkan industri halal di Indonesia

Baca juga: BPJPH: 731 ribu produk sudah bersertifikat halal sejak 2019

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022