Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 14 film terpilih akan ditayangkan di Japanese Film Festival (JFF) 2022 yang diselenggarakan di Jakarta, Makassar, dan Bandung.

Beragam genre film, khususnya drama yang menampilkan persoalan hidup manusia yang kerap kali mengandung kebahagiaan dan kesedihan serta misteri hingga animasi turut hadir dalam festival ini.

Seluruh film yang akan disaksikan dibuat dalam rentang tahun 2020 hingga 2022, yaitu ketika krisis pandemi masih begitu kuat. Film-film ini bisa disaksikan dengan takarir bahasa Indonesia dan Inggris secara langsung di bioskop.

Baca juga: Sambut tahun 2022 dengan dua festival film Japan Foundation

Dikutip dari siaran resmi The Japan Foundation, Jumat, film "And So the Baton Is Passed" dari Maeda Tetsu akan membuka festival ini pada 3 November 2022.

Film ini diadaptasi dari sebuah novel yang pernah memenangi penghargaan sastra serta terjual 1 juta kopi di negara asalnya.

Film "And So the Baton Is Passed" dibuat dalam situasi yang serba terbatas dan terjepit akibat pandemi COVID-19.

"Jadi ada baiknya jika Anda dengan lembut menepuk bahu Anda sendiri dan berbisik pelan, 'Hidup ini kejam, tapi bukan sesuatu yang mesti ditinggalkan begitu saja.' Saya ingin menampilkan kebaikan dan kasih sayang yang umumnya manusia miliki, bersama dengan air mata bahagia," kata Maeda Tetsu.

Selain "And So the Baton Is Passed", ditayangkan pula film "IN THE WAKE" besutan sutradara Zeze Takahisa yang menggambarkan kerumitan kelas miskin dan kaya di dunia modern dengan mengeksplorasinya ke dalam kasus pembunuhan berantai.

Film ini mendapat nominasi di 11 kategori di Japan Academy Awards ke-45. JFF 2022 juga mendatangkan film "ANIME SUPREMACY!", sebuah tontonan drama yang mampu menggugah nurani penonton tentang persaingan dalam industri animasi di Jepang.

Judul lainnya yang akan tayang meliputi "Intolerance" dan "Blue" dari sutradara Yoshida Keisuke, "Lesson in Murder" dari Shiraisi Kazuya, "Liar x Liar" dari Yakumo Saiji", "The Night Beyond The Tricornered Window" dari Morigaki Yukihiro, "Step" dari Iizuka Ken", "Under the Open Sky" dari Nishikawa Miwa serta "Not Quite Dead Yet" dari Hamasaki Shinji.

Anime selalu menjadi genre yang populer bagi penonton Indonesia. Oleh karena itu, JFF tahun ini tidak lupa menghadirkan tiga film animasi, di antaranya “Poupelle of Chimney Town”, diangkat dari novel grafis yang juga telah diterjemahkan oleh salah satu penerbit buku di Indonesia.

Ada juga “INU-OH”, sebuah animasi musikal yang memperkenalkan penonton dengan seni pentas drama klasik khas Jepang, Noh, serta menampilkan lagu-lagu pop-rock yang menghibur.

Film ini juga berkompetisi di Venice Film Festival 2021 dan menang sebagai film animasi terbaik di Fantasia International Film Festival 2022.

Japanese Film Festival 2022 berlangsung di CGV Grand Indonesia, Jakarta pada 3-6 November, di CGV Panakkukang Square Makassar pada 18-20 November, di CGV Paris van Java Bandung pada 2-4 Desember.

Baca juga: Japanese Film Festival 2022 kembali hadir di bioskop

Baca juga: Usaha luar biasa jadi orang biasa dalam film "Under the Open Sky"

Baca juga: Sajian drama keluarga nan hangat di "Her Love Boils Bathwater"

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022