Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan Indonesia senilai Rp7,28 triliun selama periode 3-6 Oktober 2022.
 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, menyebutkan aliran modal asing bersih tersebut masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp2,51 triliun dan ke pasar saham dalam negeri senilai Rp4,77 triliun.
  Dengan demikian secara keseluruhan sejak Januari sampai 6 Oktober 2022, terdapat modal asing keluar bersih dari pasar SBN senilai Rp167,81 triliun.

  Sementara di pasar saham, terdapat modal asing masuk ke pasar saham sebesar Rp69,71 triliun selama periode tersebut.

  Adapun premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia tenor lima tahun tercatat turun ke 146,30 basis poin (bps) per 6 Oktober 2022 dari 156,50 bps per 30 September 2022.

  Erwin juga menyebutkan nilai tukar rupiah tercatat melemah pada pembukaan pagi hari ini, yakni di level Rp15.210 per dolar AS, dari Rp15.185 per dolar AS pada penutupan hari Kamis (6/10).

  Adapun indeks dolar AS (DXY) mengalami penguatan ke level 112,26.

  Erwin melanjutkan imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN) Indonesia tenor 10 tahun tercatat naik ke level 7,20 persen.

  Kendati begitu, yield SBN Indonesia tenor 10 tahun tersebut masih cukup jauh dari imbal hasil obligasi AS dengan tenor yang sama, yakni berada di level 3,824 persen.

Baca juga: Kemenkeu: Surplus APBN jadi katalis positif lelang surat utang negara

Baca juga: AAJI: Investasi asuransi jiwa capai Rp536,67 triliun di semester I

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022