Jakarta (ANTARA) - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) DKI Jakarta bakal melakukan sejumlah terobosan seusai sukses menyelenggarakan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Bola Basket DKI 2022 sejak 17 September hingga Jumat (7/10).

Ketua Panitia Kejurprov DKI Jakarta 2022 Milly Gandamustika telah mengantongi sejumlah catatan selama ajang ini bergulir secara serentak di Filari Court, Gelanggang Remaja Tanjung Priuk (Sunter), GOR Bulungan, dan GOR Rawamangun tersebut.

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jumat, terobosan itu salah satunya terkait persyaratan peserta yang harus memiliki KTP/Kartu Keluarga domisili di DKI Jakarta.

Hal itu rupanya menjadi sedikit kendala bagi beberapa klub yang pada saat mengikuti Kejuaraan tingkat kota se-DKI Jakarta ada yang tidak mempersyaratkan KTP/KK domisili DKI Jakarta.

"Tantangan muncul Ketika syarat harus KTP/KK domisili Jakarta, dan juga terkait ketatnya jadwal dan informasi pertandingan, sehingga hal-hal seperti ini menjadi perhatian para pelatih, orang tua, dan atlet itu sendiri," ujar Milly yang juga menjabat Ketua Bidang Pertandingan Perbasi DKI Jakarta masa bakti 2022-2026​​​​​​​.

Baca juga: Surabaya tuan rumah final SEA Women Basketball League 2022

Kejurprov DKI Jakarta 2022 diputuskan bergulir karena sebelumnya Kejuaraan tingkat kota se-DKI Jakarta telah bergulir pada Januari hingga Agustus lalu.

"Sehingga Kejurprov ini walau tidak ada kejuaraan tingkat nasionalnya, tetap kami putar, untuk mengakomodir adik-adik atlet bola basket yang telah berprestasi di tiap-tiap kota dan kabupaten yang menjadi juara dan runner-up di tiap-tiap Kelompok Umur (KU)," kata Milly.

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Panitia Irto Rachman juga mengungkapkan mendapat banyak masukan yang menjadi bahan evaluasi panitia dan Perbasi se-DKI Jakarta dalam ajang yang mempertandingkan KU 10 mix, KU 12 putra-putri, KU-14 putra-putri, KU 16 putra-putri, dan KU 18 putra-putri tersebut.

"Prinsipnya karena kami pengurus provinsi baru, melihat beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan, maka kami harus melakukan beberapa terobosan dalam menyiapkan kompetisi, pertandingan dan peraturan-peraturan," katanya.

"Memang belum sempurna, namun dari gim pertama sampai berakhir, banyak sekali hal-hal yang timbul dan akan menjadi perbaikan ke depannya untuk lebih baik," ujar Irto.

Baca juga: Bima Perkasa tekuk Satria Muda dan juara IBL 3x3 Indonesia Tour 2022

Irto juga mengatakan sesuai pesan dari Ketua Umum Perbasi DKI Jakarta, Lexyndo Hakim, bahwa semua perhatian masukan dari para pelatih, atlet bahkan orang tua harus diperhatikan sebaik-baiknya.

Bila ada hal-hal yang tertentu segera lakukan komunikasi, mencarikan solusi, serta semangat sportivitas harus tetap diutamakan.

"Kami perlu sampaikan juga beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah adanya laporan/pengaduan tentang pebasket yang bermain selain di kejuaraan tingkat DKI Jakarta. Pemain tersebut juga bermain di kejuaraan di luar Kota Jakarta," ujar Irto.

"Pemain tersebut langsung disanksi tidak boleh bermain tidak lebih dari 1 hari setelah laporan pengaduan diterima. Namun untuk adanya hal-hal lain atau sanksi lainnya terhadap pihak-pihak terkait, sampai saat ini masih dilakukan proses pemeriksaan dan permintaan keterangan-keterangan dari pihak terkait," ujar Irto.

Hal ini, lanjut Irto, menjadi pelajaran penting agar ke depan hal-hal kurang baik jangan sampai terulang lagi.

Kejurprov 2022 itu juga memiliki terobosan-terobosan baru yang rupanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa kelompok tertentu, karena telah terbiasa dengan aturan atau kebiasaan lama.

Baca juga: FIBA terapkan aturan baru untuk peserta liga bola basket putra ASEAN

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022