Chicago (ANTARA) - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah laporan pekerjaan AS untuk September yang kuat mengirim dolar lebih tinggi, tetapi masih membukukan kenaikan mingguan kedua berturut-turut karena lonjakan dalam dua hari pertama minggu ini.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 11,5 dolar AS atau 0,67 persen menjadi ditutup pada 1.709,30 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.722,80 dolar AS dan terendah sesi di 1.698,40 dolar AS.

Untuk minggu ini, harga emas Desember terangkat 2,2 persen, memperpanjang kenaikan 1,3 persen minggu sebelumnya.

Harga emas berjangka ditutup tak berubah di 1.720,80 dolar AS pada Kamis (6/10/2022), setelah tergelincir 9,70 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.720,80 dolar AS pada Rabu (5/10/2022), dan melonjak 28,5 dolar AS atau 1,67 persen menjadi 1.730,50 dolar AS pada Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Harga emas tidak berubah jelang laporan pekerjaan bulanan AS

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (7/10/2022) bahwa ekonomi AS menambahkan 263.000 pekerjaan pada September. Sementara kenaikan lebih rendah dari 315.000 yang direvisi naik Agustus, itu melampaui tingkat 250.000 yang diproyeksikan para ekonom. Tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,5 persen dari 3,7 persen pada Agustus.

Laporan pekerjaan AS yang kuat menunjukkan pasar tenaga kerja dalam kondisi yang lebih baik daripada yang mungkin diperkirakan pasar, memberikan kelonggaran bagi Federal Reserve (Fed) untuk terus menaikkan suku bunga, menurut analis pasar.

Menyusul laporan pekerjaan, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya termasuk euro, reli untuk hari ketiga berturut-turut, mencapai tertinggi sesi 112,7 dan beringsut menuju tertinggi 20 tahun yang dicapai seminggu yang lalu.

Baca juga: Dolar menguat di Asia, fokus pasar beralih ke data pekerjaan AS

Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mencapai tertinggi satu minggu di 3,906 persen, hanya sekitar satu poin dari tertinggi 11-tahun di 4,019 persen yang tercatat pada 27 September.

"Terlepas dari kenaikan mingguan, penurunan emas dapat berlanjut jika reli dolar dan imbal hasil obligasi AS yang menyertainya tidak berhenti," kata Kepala Strategi Teknis SKCharting.com, Sunil Kumar Dixit.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember merosot 40,5 sen atau 1,96 persen, menjadi ditutup pada 20,255 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 3,9 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 917,90 dolar AS per ounce.

Baca juga: Rupiah akhir pekan melemah, tertekan turunnya cadangan devisa RI

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022