Cianjur (ANTARA) - Polres Cianjur, Jawa Barat, menutup jalur menuju Puncak dari arah Cianjur guna mengantisipasi macet total seiring tingginya volume kendaraan wisatawan di sepanjang jalur tersebut dengan tujuan Bogor, Sabtu petang.

Kanit Turjawali Polres Cianjur, Ipda Akhmad Afandi di Cianjur Sabtu, mengatakan volume kendaraan sudah meningkat sejak pagi hingga Sabtu petang dengan tujuan berwisata di kawasan Puncak-Cipanas, sehingga antrean kendaraan terlihat di sejumlah titik rawan terutama jalan utama menuju tempat wisata.

"Menjelang petang saat tempat wisata mulai tutup, antrean kendaraan keluar dari tempat wisata menumpuk di jalur utama Puncak dengan tujuan Bogor, sehingga rekayasa arus lalulintas termasuk memberlakukan sistem satu arah terpaksa dilakukan," katanya.

Antrean panjang kendaraan lebih dari 5 kilometer terus memanjang, meski sistem satu arah sudah diberlakukan untuk mencairkan antrean, sehingga upaya lain dilakukan dengan menutup arus lalulintas dengan tujuan Puncak-Cipanas diterapkan mulai dari Bundaran Lampu Gentur, by Pass-Cianjur.

Pihaknya mengarahkan pengendara dengan tujuan Bogor dan seterusnya diarahkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi, untuk mengantisipasi terjadinya macet total di jalur Puncak. Penutupan jalur dari Cianjur menuju Puncak diberlakukan hingga antrean mencair.

"Kita akan buka kembali menjelang malam setelah antrean di jalur utama Puncak-Cipanas mencair. Untuk warga lokal tujuan Cipanas, dapat menggunakan jalur alternatif Cugenang," katanya.

Sementara beberapa orang pengendara warga lokal dengan tujuan Cipanas, terjebak selama dua jam di jalur alternatif Cugenang karena jalur utama Cianjur-Cipanas ditutup untuk mengantisipasi macet total seiring tingginya volume kendaraan wisatawan dari luar kota.

"Biasanya Cianjur ke Cipanas hanya 15 menit karena macet kami diarahkan ke jalur alternatif yang ternyata juga macet. Jarak tempuh menjadi lama sudah hampir dua jam kami belum bisa sampai ke rumah di Cipanas," kata pengendara warga Cipanas, Lidia Rahmayuni.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022