Makassar (ANTARA) - Ratusan orang dari berbagai perwakilan suporter sepak bola pada Sabtu malam memadati Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, mengikuti doa dan zikir bersama untuk mendoakan lebih dari 100 korban tewas Tragedi Kanjuruhan.

Doa bersama tersebut dirangkaikan pembacaan ayat suci Alquran, Yasin dan Tahlilan Akbar di Tribun Lapangan Karebosi Makassar. Terpantau, pula para suporter terlihat khusyu membaca doa dipimpin Imam Masjid Al Markaz Al Islami. Sejumlah pimpinan perwakilan TNI Polri juga ikut berbaur membacakan doa.

Perwakilan suporter sejumlah klub sepak bola seperti Arema FC (Aremania), PSM Makassar (The Macz Man), Persija Jakarta (JakMania), Persebaya Surabaya (Bonek) Persib Bandung (Bobotoh), Persela Lamongan (LA Mania) dan Madura United (K-Conk) ikut larut dalam kegiatan doa bersama itu.

Perwakilan Aremania selaku Ketua cabang Aremania Gowa, Sulsel, Muhammad Chaerul Hadi mengatakan, kegiatan doa bersama ini diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun. Sebagai fans Arema dirinya sangat berterima kasih atas di gelarnya doa bersama.

"Malang adalah kota kelahiran saya, dan mohon ijin, sekiranya kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahun. Saya sangat menginginkan kita bersatu tidak melihat warna biru, merah, kuning hijau dan lainnya, tetapi kita semua adalah Indonesia," papar Chaerul.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan buka kesadaran suporter menuju perdamaian

Ia menyatakan, tidak bisa merubah warna simbol masing-masing suporter, namun dirinya yakin dengan peristiwa itu bisa menjadikan suporter di Indonesia solid dan tetap bersatu.

"Ini adalah titik awal yang bagus bagi kita semua. Semua aliansi suporter yang ada menjadi wadah bersama. Kita hanya rival 90 menit, paham, tapi setelah itu, selebihnya kita orang Indonesia," tuturnya mengimbau.
 
Aliansi suporter sepakbola membentangkan spanduk usai mengelar doa bersama, yasin dan tahlilan untuk para korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, di Tribun Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/10/2022). ANTARA/Darwin Fatir.


Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto pada kesempatan itu menyatakan, kegiatan ini tidak akan membahas siapa yang salah dan benar. Biarkan proses hukum berjalan normal.

"Makna kita berkumpul disini adalah mendoakan para korban. Kejadian itu sangat memukul seluruh warga Indonesia dan dunia. Tentu ini menjadi pengalaman berharga dan tidak terjadi lagi. Ke depan, kita songsong kedamaian, semoga doa kita diterima dan keluarga bisa menerima," katanya.

Direktur Utama PT PSM Makassar, Munafri Arifuddin menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada seluruh suporter, dan kegiatan ini patut mendapat apresiasi karena selain soliditas, juga merekatkan dan mempersatukan kembali para suporter Indonesia.

"Harusnya sepakbola adalah ajang mempersatukan kelompok dan bukan memperlebar perbedaan. Stadion tempat menyuarakan kedamaian, dan bukan tempat saling pecah belah. Kita berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Dari Makassar kita mengirim salam kebaikan ke pelosok negeri," paparnya.

Baca juga: Pengamat: Jambore Suporter bisa tingkatkan tali persaudaraan
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan harus jadi duka terakhir sepak bola

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022