Jakarta (ANTARA) - Max Verstappen memenangi Grand Prix Jepang dengan dominan dan mendapat kejutan larut dengan berhak merebut gelar juara dunia musim ini setelah Charles Leclerc gagal mengamankan P2 karena penalti.

Titel kedua yang direbut Verstappen secara beruntun itu terasa lebih indah bagi sang pebalap Red Bull, yang menjalani 18 balapan terakhir dengan 12 kemenangan.

Verstappen merebut titel pertamanya setelah memenangi duel dengan Lewis Hamilton hingga lap terakhir balapan pemungkas musim di Abu Dhabi yang kontroversial.

"Saya rasa yang pertama selalu sedikit emosional. Tapi yang kedua ini mungkin lebih indah... Musim yang kami jalani dengan berbagai kemenangan ini, balapan yang hebat, kerja sama tim, juga finis 1-2 yang kami miliki," kata Verstappen dikutip laman resmi F1.

"Kami juga memimpin klasemen konstruktor, jadi kami benar-benar ingin fokus untuk mencoba mengamankan itu.

"Ini tahun yang spesial dan yang benar-benar bisa mengingatkan Anda, karena tahun-tahun seperti ini jarang ada."

Baca juga: Verstappen juara dunia F1 seusai Leclerc kena penalti di Suzuka

GP Jepang harus menjalani restart menyusul kondisi lintasan yang buruk karena hujan deras yang mengakibatkan beberapa pebalap kehilangan kendali mobilnya di lap pertama, seperti Carlos Sainz, Zhou Guanyu, Alex Albon dan Sebastian Vettel.

Balapan dilanjutkan dengan kondisi lintasan basah, dan karena penundaan di awal dan durasi siaran, GP Jepang dirampungkan dalam 28 putaran.

Verstappen finis pertama dengan margin lebih dari 27 detik dari Leclerc, yang melebar di chicane terakhir saat mendapat tekanan dari pebalap Red Bull kedua Sergio Perez.

Sang pebalap Ferrari akhirnya dijatuhi penalti lima detik karena dianggap mengambil keuntungan dengan melaju keluar lintasan dan harus menyerahkan P2 ke Perez.

Karena balapan berlangsung lebih dari 27 putaran, maka setiap pebalap yang finis sepuluh besar mendapat poin yang tidak dipangkas dan oleh karena itu Verstappen perlu memenangi lomba, dengan Leclerc finis ketiga atau lebih rendah agar ia mengunci gelar juara dunia lebih dini dengan empat balapan tersisa.

Sang pebalap Ferrari kemudian mengucapkan selamat untuk Verstappen.

"Selamat atas gelar juara dunia keduanya," kata Leclerc.

Baca juga: Cuaca buruk dan insiden lap pertama tunda GP Jepang

Bos tim Red Bull Christian Horner mengira Verstappen kekurangan satu poin untuk mengunci gelar, tapi ternyata sang pebalap mendapatkan 25 poin penuh di balapan tersebut karena Grand Prix berjalan lebih dari 27 putaran.

"Max semakin dewasa, mengenakan nomor satu itu tahun ini, dia melakukan ini dengan penuh kebanggaan, meraihnya dengan empat balapan tersisa," kata Horner.

Horner juga mempersembahkan kemenangan tersebut untuk Honda yang telah mendukung Red Bull meraih gelar juara dunia dalam dua tahun terakhir, kali ini di kampung halaman pabrikan Jepang itu.

"Memenangi gelar dua kali dengan mereka (Honda) sangatlah emosional, khususnya di sini (Suzuka), dengan semua mata memandang," kata Verstappen.

"Itu memberi Anda sedikit tekanan, tapi tekanan yang baik, tekanan yang positif. Saya sangat bangga meraihnya di sini."

Dengan Perez finis P2 di Jepang, maka Red Bull tercatat telah lima kali finis 1-2 pada musim ini, yang menegaskan betapa dominannya mereka.

Tim milik perusahaan minuman berenergi itu juga jauh meninggalkan Ferrari dalam perebutan gelar konstruktor musim ini.

Baca juga: Verstappen kejar gelar juara dengan pole position di Suzuka
Baca juga: Kelemahan Mercedes terekspos di Suzuka
Baca juga: Statistik Grand Prix Jepang di Suzuka

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022