Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan 6.270.535 orang sembuh dan menjadi penyintas, menurut data yang dihimpun di Jakarta, Minggu.

Dalam data tersebut, 1.273 orang sembuh dari COVID-19 per hari ini.

Kasus aktif menurun 281 orang, sehingga kini pasien yang tengah perawatan medis akibat COVID-19 sebanyak 16.208 orang

DKI Jakarta mencatat angka sembuh dari COVID-19 paling banyak dibandingkan provinsi lainnya, yakni 684 orang.

Baca juga: Guru Besar FKUI: Vaksinasi "booster" diperlukan walau kasus melandai

Sementara kasus konfirmasi positif bertambah sebanyak 999 orang, dan menjadikan total kasus sebanyak 6.444.984 orang.

Angka meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah tujuh orang pada hari ini, menjadikan total korban sebanyak 158.205 orang.

Positivity rate spesimen harian senilai 6,72 persen, dan positivity rate orang harian sebesar 6,96 persen.

Sebanyak 1.519 orang diawasi sebagai suspek, dari hari pengetesan 29.357 spesimen.

Baca juga: Ahli: Masyarakat perlu berperan dalam peningkatan cakupan vaksinasi

Pemerintah telah melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat yang ditujukan untuk mencegah penularan COVID-19, tetapi tetap menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit tersebut, termasuk di antaranya melaksanakan vaksinasi.

Pemerintah mendorong warga untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat guna meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Baca juga: Pakar imbau masyarakat tak menunda vaksinasi karena pengaruh platform

Pakar kesehatan Profesor Zubairi Djoerban menekankan bahwa vaksinasi tetap dibutuhkan untuk mencegah penularan virus corona meski saat ini kasus penularan COVID-19 sudah menurun dan angka kematian akibat penyakit itu sudah rendah.

"Penularan belum terkendali, masih banyak banget, hanya tidak seberat yang dulu dan yang masuk rumah sakit, yang meninggal, sedikit. Vaksinasi tetap harus," katanya.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022