Koster pun meminta agar pesan tersebut sampai kepada masyarakat, selain memang karya-karya yang ditampilkan dalam FSBJ harus artistik, estetik dan menghibur.
Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan ajang Festival Seni Bali Jani IV yang digelar dari 9-23 Oktober 2022, dapat bertutur dan menyampaikan pesan kepedulian pentingnya sumber air dan lingkungan.

"Hal ini selaras dengan nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang diwariskan para leluhur Bali," kata Koster saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan FSBJ IV di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Denpasar, Minggu malam.

Oleh karena itu, Koster pun meminta agar pesan tersebut sampai kepada masyarakat, selain memang karya-karya yang ditampilkan dalam FSBJ harus artistik, estetik dan menghibur.

Tema pelaksanaan FSBJ kali ini yakni Jaladara Sasmitha Danu Kerthi, Air sebagai Sumber Peradaban, menurut Koster sekaligus merupakan seruan kesadaran bahwa manusia harus menjalin hubungan yang harmonis dengan alam semesta.

Ia pun memberikan apresiasi yang tinggi atas ide penyelenggaraan FSBJ sebagai momentum penting dari perjalanan panjang dan dinamika seni budaya Bali.

"Saya berkeyakinan, FSBJ dapat menjadi wahana yang efektif dalam mewadahi naluri kreatif para seniman lintas generasi untuk bertemu, berkolaborasi dan saling belajar guna menghasilkan buah cipta dan prestasi," ucap Koster sembari berharap agar masyarakat Bali memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan FSBJ.

Ajang FSBJ, kata Koster, juga diselenggarakan sebagai aktualisasi Perda Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Sekaligus implementasi Visi Pembangunan Provinsi Bali 2018-2023: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Dalam kesempatan tersebut, Koster secara resmi membuka ajang FSBJ ditandai dengan pelepasan anak panah yang diarahkan menuju simbolis bola dunia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha menyampaikan FSBJ bertujuan untuk memberikan ruang lebih luas kepada para penggiat seni dan sastrawan modern Bali dalam berkarya.

"Sebagai salah satu penanda Bali Era Baru, konsep kekaryaan FSBJ adalah eksplorasi, eksperimentasi, lintas batas, kolaborasi, dan kontekstual untuk melahirkan karya seni baru yang sesuai dengan jiwa dan semangat kekinian," ujar mantan Rektor ISI Denpasar ini.

FSBJ, lanjut dia, juga bertujuan untuk meneguhkan karakter masyarakat Bali yang menyukai keindahan, cinta damai, toleran dan memiliki semangat bergotong royong.

Sedangkan materi kegiatan FSBJ meliputi Pawimba (Lomba), Adilango (Pergelaran), Megarupa (Pameran), Timbang Rasa (Sarasehan), Aguron-guron (Lokakarya), Utsawa (Parade) Beranda Pustaka (Bursa Buku dan Pameran Kartun) dan Bali Jani Nugraha.

Sebagaimana tahun lalu, keseluruhan agenda FSBJ tahun 2022 ini akan disajikan luring-daring, ditayangkan secara langsung dari Taman Budaya Provinsi Bali dam Kampus ISI Denpasar serta streaming melalui kanal YouTube Disbud Prov. Bali.

Dalam FSBJ 2022 ini ada sejumlah pembaharuan diantaranya lomba-lomba yang berskala nasional diantaranya Lomba Baca Puisi dan Menulis Esai untuk perorangan, serta Film Pendek dan Teater Modern bagi peserta kelompok atau beregu.

Secara khusus, FSBJ IV juga mendedikasikan program Tribute to Maestro kepada tokoh-tokoh yang ditimbang besar sumbangsihnya pada perkembangan seni budaya modern di Bali.
Baca juga: Festival Seni Bali Jani 2022 libatkan 2.000 seniman dan kreator
Baca juga: Festival Seni Bali Jani 2022 dimeriahkan lomba berskala nasional
Baca juga: Gubernur Bali harapkan ajang FSBJ berstandar nasional-internasional

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022