Itu hanya menambah gagasan bahwa The Fed akan menghabiskan tiga minggu ke depan untuk mengatakan hal yang sama tentang suku bunga
London/Sydney (ANTARA) - Dolar naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Senin, karena investor mengarahkan pandangan mereka pada data inflasi pekan ini yang diperkirakan akan menunjukkan bahwa tekanan harga tetap kuat.

Sementara itu sterling tergelincir untuk sesi keempat berturut-turut bahkan setelah Bank Sentral Inggris (BoE) memperluas dukungannya untuk pasar.

Data AS yang akan dirilis pada Kamis (13/10/2022) diperkirakan menunjukkan inflasi utama datang pada tingkat 8,1 persen tahun-ke-tahun yang panas pada September, tetapi turun dari 8,3 persen pada Agustus. Inflasi inti diperkirakan meningkat menjadi 6,5 persen dari sebelumnya 6,3 persen.

Pengangguran secara tak terduga turun di AS bulan lalu, data menunjukkan pekan lalu, menambah kekhawatiran bahwa tekanan upah dan inflasi akan tetap tinggi dan mendorong imbal hasil obligasi.

Ahli strategi Westpac Sean Callow mengatakan mengatakan respon atas data dan kenaikan imbal hasil adalah "kombinasi yang kuat untuk dolar."

"Ini bukti lebih lanjut bahwa ekonomi AS tidak melemah," katanya. "Itu hanya menambah gagasan bahwa The Fed akan menghabiskan tiga minggu ke depan untuk mengatakan hal yang sama tentang suku bunga."

Indeks dolar AS naik 0,33 persen pada 113,16, dari posisi terendah di sekitar 110 minggu lalu dan merayap kembali ke level tertinggi 20 tahun bulan lalu di 114,78. Euro turun 0,39 persen menjadi 0,9694 dolar.

Baca juga: Dolar menguat setelah laporan pekerjaan AS lebih tinggi dari perkiraan

Di Inggris, BoE berusaha meredakan kekhawatiran tentang berakhirnya skema pembelian obligasi darurat dengan menaikkan batas pembelian maksimum dan meluncurkan langkah-langkah untuk mengurangi tekanan likuiditas pada bank.

Pasar Inggris mengalami kemunduran pada akhir September setelah pemerintah mengumumkan rencana untuk memangkas pajak dan meningkatkan pinjaman. Pound jatuh dan BoE terpaksa melakukan intervensi untuk menopang pasar obligasi.

BoE mengatakan siap untuk membeli sebanyak 10 miliar pound (11,07 miliar dolar AS) obligasi pemerintah pada Senin, dua kali lipat dari batas sebelumnya.

Sterling tergelincir untuk sesi keempat berturut-turut meskipun BoE bergerak. Sterling terakhir turun 0,37 persen menjadi 1,1052 dolar, meskipun tetap jauh di atas rekor terendah September di 1,0327 dolar.

Ketegangan geopolitik dan harga minyak yang lebih tinggi juga menyebabkan kegelisahan baru tentang pertumbuhan, mendorong investor kembali ke dolar.

Pasar sedang menunggu untuk melihat bagaimana Kremlin akan menanggapi ledakan yang menghantam satu-satunya jembatan Rusia ke Krimea. Rubel Rusia turun menjadi 63 per dolar untuk pertama kalinya sejak 7 Juli.

Yen Jepang sedikit berubah setelah melayang menuju level yang mendorong intervensi otoritas untuk mendukungnya bulan lalu. Yen terakhir berada di 145,46 per dolar.

Pasar China dibuka kembali setelah liburan selama seminggu. Yuan dibuka pada 7,10 per dolar sebelum tergelincir ke 7,1431. Aussie turun 1,01 persen ke level terendah lebih dari dua tahun di 0,6301 dolar AS.

Baca juga: Yuan naik tipis enam poin menjadi 7,0992 terhadap dolar AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022