Palembang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya meminta sukarelawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) binaan Dinas Sosial setempat meningkatkan kesiapsiagaan antisipasi bencana memasuki musim hujan Oktober 2022.

"Sukarelawan Tagana di Sumsel harus melakukan berbagai persiapan dan meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi ketika hujan lebat turun dalam waktu yang cukup lama atau lebih dari satu jam," kata Wagub Mawardi di Palembang, Selasa, menanggapi cuaca ekstrem memasuki musim hujan akhir-akhir ini.

Menurut dia, setiap musim hujan, wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini cukup rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

Baca juga: Kemensos latih Tagana mampu analisis situasi bencana

Beberapa daerah yang cukup rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor, yakni Kota Palembang, Pagaralam, Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musirawas, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, OKU Selatan, dan Kabupaten Empat Lawang.

Dengan meningkatkan kesiapsiagaan, kata dia, diharapkan sukarelawan Tagana dapat memberikan bantuan secara cepat dan tepat kepada masyarakat jika pada suatu daerah terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor atau dampak negatif musim hujan lainnya.

Baca juga: Mensos sebut Tagana berperan tanggulangi bencana sosial

Untuk memberikan bantuan secara cepat dan tepat, selain meningkatkan kesiagaan sukarelawan Tagana, pihaknya juga berupaya menyiapkan stok bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan dan peralatan yang biasa dibutuhkan masyarakat korban bencana.

Secara umum ratusan ton beras stok bantuan tanggap darurat sudah disiapkan di gudang Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan yang ada di Kota Palembang dan di gudang Dinas Sosial kabupaten/kota.

Baca juga: Tagana didorong upayakan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat

"Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan jika terjadi bencana selama musim hujan tahun 2022 dapat ditanggulangi dengan cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan masalah sosial di daerah yang tertimpa bencana tersebut," katanya.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022