Diimbau daerah-daerah yang berdampak bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Gorontalo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Djalaludin Gorontalo mengimbau masyarakat mewaspada potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di Gorontalo.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas 1 Djalaludin Gorontalo Virginia Rumimpunu, Selasa, mengatakan hal itu melihat kondisi tiga hari terakhir, sesuai koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Diimbau daerah-daerah yang berdampak bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Gorontalo, kemudian di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kabupaten Boalemo," ujar dia.

Ia menjelaskan, saat ini Provinsi Gorontalo sudah masuk pada dasarian dua atau satuan waktu meteorologi, yang lamanya adalah sepuluh hari.

"Wilayah Provinsi Gorontalo secara umum masih dalam musim peralihan, namun untuk wilayah Atinggola sudah masuk awal musim hujan," kata dia lagi.

Veronika mengungkapkan, musim hujan di Provinsi Gorontalo diperkirakan masih akan terjadi hingga bulan Desember 2022 nanti.

"Hujan ini bukan hanya terjadi karena efek La Nina, namun juga dari kondisi lokal Gorontalo," ujar dia.

Dia kembali mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di wilayah Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kabupaten Boalemo untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi.
Baca juga: BNPB tinjau jalan dan jembatan ambles di Bone Bolango
Baca juga: Pemkab Bone Bolango salurkan bantuan bagi korban banjir bandang

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022