Pontianak (ANTARA) - Universitas Tanjungpura Pontianak melalui tim revitalisasi jurnal dan artikel mahasiswa memberikan pelatihan penulisan jurnal dan artikel ilmiah kepada 900 mahasiswa agar bisa memberikan manfaat tidak hanya bagi mahasiswa dan perguruan tinggi, tetapi juga bagi masyarakat.

"Melalui kegiatan ini kita harapkan bisa memberikan pemahaman lebih mendalam kepada mahasiswa agar mereka mampu menghasilkan artikel Ilmiah yang berkualitas dan memberikan manfaat tidak hanya bagi mahasiswa dan Untan, tetapi juga bagi masyarakat," kata Ketua Panitia Pelatihan Penulisan Publikasi Artikel Ilmiah untuk mahasiswa Untan Dr Arif Wicaksana, ST. MT di Pontianak, Rabu.

Dia menjelaskan, kegiatan ini ditujukan kepada mahasiswa yang mendekati semester akhir untuk bekal mereka mendapatkan pengetahuan dalam penulisan artikel ilmiah.

Baca juga: Untan gandeng Gradasi Kalbar kembangkan "Untan Village"

Saat ini, lanjutnya, mahasiswa Untan sudah diwajibkan untuk mempublikasikan jurnal dan artikel karya ilmiah mereka sebagai salah satu syarat kelulusan.

"Untan saat ini semakin ketat, di mana jika tidak ada artikel yang dipublikasikan oleh mahasiswa, maka mereka tidak bisa mengambil ijazah kelulusan," tuturnya.

Terkait hal itu, Untan sudah membentuk tim revitalisasi jurnal dan artikel mahasiswa untuk meningkatkan nilai Sinta Untan. Nilai Sinta ini sumbernya adalah dari publikasi artikel mahasiswa.

Sementara itu, salah satu pemateri penulisan jurnal dan artikel Ilmiah Untan Dr Venny Karolina, M.A. Tseol, mengatakan saat ini publikasi ilmiah terus digencarkan di perguruan tinggi guna meningkatkan kualitas institusi dan mendorong produktivitas dosen, termasuk di Untan.

Baca juga: Mahasiswa Untan lakukan pengamatan lingkungan di Singkawang

"Tidak hanya dosen yang perlu melakukan publikasi ilmiah, mahasiswa tingkat akhir juga diwajibkan mempublikasikan skripsi dalam bentuk artikel jurnal yang menjadi salah satu syarat kelulusan," katanya.

Saat ini, lanjutnya, kesempatan menerbitkan artikel di jurnal nasional maupun internasional terbuka lebar untuk mahasiswa. Melalui pembinaan, pelatihan, dan kolaborasi penelitian bersama dosen pembimbing, mahasiswa bisa ikut menyumbang andil dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

"Sayangnya, masih banyak mahasiswa yang menganggap bahwa menulis jurnal ilmiah merupakan tugas berat, sehingga mereka cenderung menghindar dan enggan terlibat dalam proyek penelitian. Padahal, publikasi jurnal menawarkan beragam manfaat untuk mahasiswa," katanya.

Baca juga: TP FKIP Untan ajak guru manfaatkan game untuk pembelajaran

Melalui pembekalan yang diberikan tersebut, Venny berharap mahasiswa semakin paham membuat sebuah jurnal dan artikel karya ilmiah, sehingga semakin mudah menerbitkan jurnal mereka.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022