Ekonomi dunia telah memasuki masa ketidakpastian yang meningkat dan tantangan yang meningkat, di tengah tingkat inflasi tinggi yang sedang berlangsung, pengetatan moneter oleh bank-bank sentral utama, tingkat utang negara yang tinggi...
London (ANTARA) - OPEC pada Rabu (12/10/2022) memangkas perkiraan 2022 untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia buat keempat kalinya sejak April dan juga memangkas angka tahun depan, mengutip ekonomi yang melambat, kebangkitan langkah-langkah penahanan COVID-19 China dan inflasi yang tinggi.

Permintaan minyak akan meningkat 2,64 juta barel per hari (bph) atau 2,7 persen pada 2022, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam laporan bulanan, turun 460.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya.

"Ekonomi dunia telah memasuki masa ketidakpastian yang meningkat dan tantangan yang meningkat, di tengah tingkat inflasi tinggi yang sedang berlangsung, pengetatan moneter oleh bank-bank sentral utama, tingkat utang negara yang tinggi di banyak wilayah serta masalah pasokan yang sedang berlangsung," kata OPEC dalam laporannya.

Prospek permintaan yang lebih rendah memberikan konteks tambahan untuk langkah minggu lalu oleh OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, untuk melakukan pengurangan produksi terbesar sejak 2020 untuk mendukung pasar.

Amerika Serikat mengkritik keputusan tersebut. Namun, pada Rabu (12/10/2022), Departemen Energi AS juga menurunkan ekspektasi untuk produksi dan konsumsi global pada 2023.

Baca juga: Presiden Biden: AS cari "alternatif" setelah pemotongan produksi OPEC+

Bahkan setelah penurunan produksi, OPEC masih memperkirakan pertumbuhan permintaan akan lebih kuat tahun ini dan selanjutnya dari Badan Energi Internasional, yang mengeluarkan perkiraan terbaru pada Kamis.

Tahun depan OPEC memperkirakan permintaan minyak naik 2,34 juta barel per hari, 360.000 barel per hari lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, menjadi 102,02 juta barel per hari. OPEC masih memperkirakan permintaan pada 2023 akan melebihi tingkat pra-pandemi 2019.

Departemen Energi AS, sebaliknya, memperkirakan permintaan tumbuh 1,5 persen pada 2023 menjadi 101,03 juta barel per hari, turun dari perkiraan 101,50 juta barel per hari bulan lalu. Ia juga hanya mengharapkan peningkatan 0,8 persen dalam produksi menjadi 100,73 juta barel per hari tahun depan.

OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global 2022 menjadi 2,7 persen dari 3,1 persen, memangkas angka tahun depan menjadi 2,5 persen dan mengatakan ada potensi pelemahan lebih lanjut.

"Risiko penurunan utama masih ada," kata OPEC, menambahkan ada potensi kenaikan terbatas dari faktor-faktor seperti langkah-langkah fiskal di Uni Eropa dan China, dan resolusi apa pun untuk perang Ukraina.

Baca juga: Harga minyak turun lagi, OPEC pangkas perkiraan permintaan dunia

Harga minyak, yang telah melemah dalam menanggapi kekhawatiran tentang ekonomi, ditutup lebih rendah, diperdagangkan di bawah 93 dolar AS per barel.

OPEC+ hampir sepanjang tahun ini telah meningkatkan produksi minyak untuk mengurangi rekor pemotongan yang dilakukan pada 2020 setelah pandemi memangkas permintaan.

Keputusan kelompok untuk September 2022 menyerukan peningkatan 100.000 barel per hari dalam target produksinya, di mana sekitar 64.000 barel per hari dimaksudkan untuk berasal dari 10 negara OPEC yang berpartisipasi.

Laporan tersebut menunjukkan produksi OPEC naik 146.000 barel per hari menjadi 29,77 juta barel per hari pada September, dipimpin oleh Arab Saudi dan Nigeria.

Namun, OPEC memompa jauh lebih sedikit daripada yang diminta oleh perjanjian OPEC+ karena kurangnya investasi di ladang minyak oleh beberapa anggota.

OPEC memperkirakan permintaan dunia untuk minyak mentahnya rata-rata 29,4 juta barel per hari tahun depan, turun 300.000 barel per hari dari bulan lalu dan menyiratkan surplus 370.000 barel per hari jika produksi berlanjut pada tingkat September dan hal-hal lain tetap sama.

Namun, pemotongan produksi OPEC+ yang disepakati minggu lalu berjalan untuk semua 2023 dan jauh lebih besar, pada 2 juta barel per hari.

Baca juga: OPEC turunkan perkiraan ekonomi global dan permintaan minyak 2022

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022