Ini adalah peluang yang sangat baik sekali bagi Bank Umum Konvensional (BUK) yang memiliki UUS untuk memperkuat permodalan, sehingga akan dapat modal segar
Jakarta (ANTARA) - Hasil simulasi Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatat bahwa penjualan sebagian saham Bank Umum Syariah (BUS) hasil spin off berpotensi menambah modal Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp1 triliun hingga Rp9 triliun.

Spin off merupakan kewajiban Unit Usaha Syariah (UUS) perbankan untuk memisahkan diri dari induknya, yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

"Ini adalah peluang yang sangat baik sekali bagi Bank Umum Konvensional (BUK) yang memiliki UUS untuk memperkuat permodalan, sehingga akan dapat modal segar," kata Komisaris Utama BSI Adiwarman Karim dalam LPPI Virtual Seminar #86 di Jakarta, Kamis.

Adiwarman menjelaskan penjualan sebagian saham dari BUS hasil spin off merupakan strategi yang paling tepat dilakukan oleh anggota Kelompok Usaha Bank (KUB) di tengah perekonomian tahun 2023.

Maka dari itu, spin off UUS perlu dilakukan sesegera mungkin, mengingat targetnya juga sudah ditetapkan harus dilakukan pada akhir tahun depan.

Sementara untuk induk KUB, strategi yang paling tepat dilakukan adalah konversi lantaran memiliki skala usaha yang lebih besar daripada anggota KUB.

Ia pun mengilustrasikan transaksi yang akan terjadi saat penjualan saham BUS hasil spin off, yakni pada awalnya investor akan membeli saham BUS hasil spin off sebanyak Rp8 triliun.

Dari dana Rp8 triliun tersebut, sebanyak Rp3 triliun akan menjadi modal BUS hasil spin off, sehingga investor menjadi single majority 75 persen senilai Rp2,25 triliun.

"Kemudian nantinya BPD akan memiliki 25 persen saham senilai Rp750 miliar tanpa harus menyetor modalnya karena itu adalah hasil dari menjual saham tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, dari saham Rp8 triliun tersebut, sebanyak Rp5 triliun menjadi keuntungan bagi BPD yang akan disetorkan sebagai tambahan modal BPD.

Dengan demikian penjualan sebagian saham BUS hasil spin off tersebut dinilai menjadi salah satu model bisnis yang menguntungkan di tengah perekonomian saat ini.

Baca juga: OJK: Sinergi perbankan jadi solusi unit syariah hadapi "spin off"
Baca juga: LPPI sebut masih banyak unit usaha syariah yang belum siap "spin off"
Baca juga: BSI dinilai punya urgensi perkuat modal lewat right issue pada 2022

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022