Kami banyak buat konten yang bertujuan mempromosikan pelestarian bahasa daerah
Jakarta (ANTARA) - Duta Bahasa Maluku Anggelvania L. Kesaulija membagikan praktik baik dalam program revitalisasi bahasa daerah di Maluku yang saat ini telah memasuki puncaknya, yakni Festival Tunas Bahasa Ibu.

Menurut laman Kemendikbudristek, Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan kegiatan puncak program revitalisasi bahasa daerah. Kegiatan tersebut menjadi wadah apresiasi kepada para peserta program yang dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas belajar di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.

"Selama menjadi duta, dan tugas-tugas yang kami lakukan ada beberapa, yang pertama kami melakukan monitoring ke sekolah-sekolah," kata Anggel dalam diskusi daring Silaturahmi Merdeka Belajar bertajuk Perkuat Bahasa, Gelorakan Sastra yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan monitoring ke sekolah-sekolah dilakukan untuk melihat perkembangan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar bahasa daerah.

"Kami memastikan ini bahwa proses belajar bahasa daerah berjalan di sekolah-sekolah yang menjadi target revitalisasi. Walaupun tantangannya banyak, ada kondisi alam, hingga konflik yang terjadi," ujar dia.

Ia juga mengaku bersama rekan sesama Duta Bahasa Maluku lainnya selalu memberikan laporan-laporan kepada Kantor Bahasa Provinsi Maluku mengenai proses pembelajaran bahasa daerah.

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait misalnya Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan di daerah, bahkan kami juga mendapatkan tawaran dari Dinas Kehutanan untuk berkolaborasi," tutur dia.

Baca juga: 17 provinsi jadi target revitalisasi bahasa daerah pada 2023

Ia juga mengatakan tentang pendokumentasian nama pohon dan tanaman khas daerah dengan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa ilmiah.

"Kami diundang untuk bagaimana nama-nama pohon yang ada, tanaman yang khas di daerah ini, kita dokumentasikan dalam bahasa Indonesia, kemudian bahasa daerah mereka, dan bahasa ilmiah atau bahasa latinnya," katanya.

Sebagai anak muda, Anggel mengaku sadar bahwa teknologi semakin berkembang.

Untuk itu, ia dan rekan sesama Duta Bahasa Maluku berusaha menyampaikan pentingnya pelestarian bahasa daerah melalui konten-konten menarik yang dibagikan di media sosial, dengan tujuan menarik minat anak-anak muda lainnya melestarikan bahasa daerah serta menghapus pola pikir yang mengatakan bahwa bahasa daerah merupakan bahasa yang kaku.

"Kami banyak buat konten yang bertujuan mempromosikan pelestarian bahasa daerah, itu kami lakukan di akun Instagram, TikTok, Facebook, kami buat semenarik mungkin," ujar Anggel.

Ia juga mengemukakan tentang pentingnya mengutamakan bahasa Indonesia.

"Namun dalam pelaksanaannya kami tetap menerapkan bangun bahasa. Misalnya dalam unggahan itu kami utamakan bahasa Indonesia di paling atas, kemudian kami terjemahkan ke dalam bahasa daerah, kemudian ada lagi bahasa asing," katanya.

Baca juga: Kemendikbudristek selenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra 2022
Baca juga: Kemendikbudristek kembali selenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022