Pandangan kami bahwa intervensi oleh otoritas Jepang untuk menopang yen akan membendung gelombang terlihat semakin optimis.....
New York (ANTARA) - Pound sterling turun tajam terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah Perdana Menteri Inggris Liz Truss memecat menteri keuangan dan membatalkan bagian dari paket ekonomi mereka yang telah menyebabkan kekacauan di pasar keuangan Inggris.

Di sisi lain, dolar melanjutkan pergerakan lebih tinggi terhadap yen yang terkepung, mencapai puncak baru 32 tahun di 148,86. Greenback terakhir naik 1,0 persen pada 148,67 yen. Dolar berada di jalur untuk mencatat kinerja mingguan terbaiknya terhadap unit Jepang sejak kira-kira pertengahan Agustus.

Pedagang sekali lagi mencari tindakan potensial dari otoritas keuangan Jepang untuk membendung penurunan mata uang. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki pada Kamis (13/10/2022) menegaskan kembali kesiapan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah melawan volatilitas mata uang yang berlebihan.

Baca juga: Reli dolar berhenti sejenak setelah pasar saham global "rebound"

Jepang bulan lalu melakukan intervensi membeli yen untuk pertama kali sejak 1998.

"Pandangan kami bahwa intervensi oleh otoritas Jepang untuk menopang yen akan membendung gelombang terlihat semakin optimis...kami menduga mereka akan mencoba lagi segera," kata Jonathan Petersen, ekonom pasar senior di Capital Economics.

"Mengingat pandangan kami bahwa imbal hasil AS akan turun kembali, kami terus berpikir bahwa tekanan ke bawah pada yen akan mereda sebelum terlalu lama. Ini adalah salah satu dari sedikit mata uang utama yang kami perkirakan akan menguat terhadap dolar pada akhir tahun."

Pound, sementara itu, jatuh untuk hari kedua berturut-turut terhadap dolar, terakhir diperdagangkan pada 1,1166 dolar, jatuh 1,5 persen.

Kwasi Kwarteng mengatakan dia telah mengundurkan diri atas permintaan Truss setelah dipaksa untuk bergegas kembali ke London semalam dari pertemuan IMF di Washington. Ia digantikan oleh mantan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt.

Truss, yang baru brrkuasa selama 37 hari, kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa dia sekarang akan mengizinkan retribusi bisnis utama naik mulai tahun depan, meningkatkan 18 miliar pound, saat dia menerima bahwa dia telah bergerak "lebih jauh dan lebih cepat" daripada yang diperkirakan pasar.

Baca juga: Rupiah melemah dipicu pasar yang masih hindari aset berisiko

"Dalam beberapa hari mendatang akan menjadi lebih jelas apakah perubahan arah PM dan intervensi oleh BoE (Bank of England) telah cukup untuk meyakinkan investor," kata Jane Foley, kepala strategi valas di Rabobank di London.

BoE telah melangkah untuk membeli obligasi pemerintah Inggris beberapa minggu terakhir dalam upaya untuk menstabilkan pasar obligasi.

"Saat ini, kami belum melihat cukup berita baik untuk mengubah perkiraan tiga bulan kami di 1,06 dolar (sterling), meskipun ini mengasumsikan penguatan dolar berbasis luas yang berkelanjutan."

Euro juga menguat terhadap sterling menjadi 86,98 pence, naik 0,9 persen, namun euro turun 0,6 persen menjadi 0,9716 dolar.

Di tengah semua volatilitas dan tekanan di pasar, dolar tetap menjadi tempat berlindung yang aman. Indeks dolar naik 0,6 persen menjadi 113,25.

Baca juga: Dolar bertahan kuat di Asia, yen melayang di sekitar terendah 32-tahun

Penjualan ritel AS secara tak terduga tidak berubah pada September karena inflasi yang sangat tinggi dan kenaikan suku bunga yang cepat menghambat permintaan barang. Data tidak berubah dalam penjualan bulan lalu mengikuti revisi naik 0,4 persen kenaikan pada Agustus..

Sebuah survei dari University of Michigan pada Jumat (14/10/2022) menunjukkan sentimen konsumen meningkat lebih lanjut pada Oktober, tetapi ekspektasi inflasi sedikit memburuk karena harga bensin nasional rata-rata bergerak kembali ke 4 dolar AS per galon setelah jatuh selama musim panas.

Kedua laporan itu konsisten dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada pertemuan kebijakan bulan depan.

"Pertanyaannya sekarang adalah: Apakah Fed akan kembali menaikkan 75 basis poin pada Desember dan penjualan ritel dan angka IHK (indeks harga konsumen) kemarin semakin mengarah ke sana," kata Erik Nelson, ahli strategi makro, di Wells Fargo Securities. "Ini memperkuat dominasi dolar."
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022