Upaya BMKG untuk berdiri sejajar dengan pusat iklim global lainnya
Jakarta (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), memperkuat sistem peringatan dini di Indonesia guna mengantisipasi dahsyatnya arus perubahan iklim.
 
Kolaborasi yang dilakukan berupa observasi dan analisis guna peningkatan akurasi informasi cuaca dan iklim di Indonesia. Selain itu juga digelar workshop, seminar, simposium, dan berbagai pelatihan lain guna pengembangan sumber daya manusia (SDM) BMKG.
 
"BMKG dan NOAA juga melaksanakan kegiatan Indonesia Prima (Indonesia Program Initiative on Maritime Observation and Analysis) yakni ekspedisi yang bertujuan untuk meningkatkan kerapatan observasi cuaca dan prediksi cuaca kelautan di Samudra Hindia," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
 
Kerja sama tersebut dikoordinasikan oleh Kapus Diklat BMKG Dr. Nelly Florida Riama.

Baca juga: Ingin jadi lembaga kelas dunia, BMKG jalin kerja sama dengan NOAA

Baca juga: BMKG: Akurasi prakiraan iklim-cuaca maritim perlu ditingkatkan

 
Saat menghadiri acara Mini Symposium 17th Annual Indonesia – U.S BMKG – NOAA Partnership Workshop yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (14/10), Dwikorita mengatakan, kerjasama BMKG dengan NOAA telah berlangsung cukup lama, dan telah diwujudkan dalam berbagai macam program bersama.
 
Salah satunya merupakan program rutin tahunan yakni dengan melakukan pelayaran ke Samudra Hindia untuk melakukan perawatan Buoy serta melakukan pengukuran variabel laut hingga kedalaman 5.000 meter.
 
"Kerja sama strategis ini adalah bagian dari upaya BMKG untuk berdiri sejajar dengan pusat iklim global lainnya. Apalagi, letak Indonesia yang sangat strategis sehingga dapat memainkan peran penting dalam pemantauan cuaca dan iklim global," ucap Dwikorita.
 
Hasil dari pengukuran yang dilakukan kemudian dianalisis bersama dan disajikan dalam tulisan ilmiah yang dipresentasikan dalam seminar internasional.

Baca juga: Observasi kelautan kurangi kerugian akibat fenomena alam

Baca juga: NOAA deteksi kemunculan titik panas di Sumatera

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022