Upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berkaitan dengan energi yang terjangkau dan bersih, memerlukan sinergi kebijakan perencanaan dan dukungan dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan sinergi negara dan sektor swasta dapat mempercepat transisi energi dari energi kotor atau yang menghasilkan emisi karbon ke energi berkelanjutan.

"Negara-negara dengan dukungan swasta dapat mempercepat keberlanjutan energi dengan beralih ke sistem energi yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan," kata Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu dalam Indonesia-Korea Net-Zero Climate Technology Cooperation Forum 2022 yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan negara sebagai sektor publik dan industri sebagai sektor swasta merupakan aktor penting dalam pelaksanaan keberlanjutan energi.

Upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berkaitan dengan energi yang terjangkau dan bersih, katanya, memerlukan sinergi kebijakan perencanaan dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Haznan mengatakan di tengah krisis global dan krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan, diperlukan transisi dari ekonomi ekstraktif ke ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Itu sejalan dengan salah satu tujuan utama dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yakni energi yang terjangkau dan bersih.

Ia mengatakan kurangnya akses energi akan berdampak pada menurunnya kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat serta melambatnya pembangunan.

Dalam mendukung percepatan transisi energi berkelanjutan, BRIN bekerja sama dengan Green Technology Center di Korea mengadakan forum kerja sama Indonesia dan Korea terkait Net-Zero Climate Technology 2022 atau Indonesia-Korea Net-Zero Climate Technology Cooperation Forum 2022.

Forum itu bertujuan untuk berdiskusi tentang industri berkelanjutan dan kebijakan regional, strategi dan belajar dengan praktik terbaik, membahas potensi program atau proyek kerja sama, dan umpan balik serta pengembangan catatan konsep mengenai Kerja Sama Teknologi Net-Zero Climate antara Indonesia dan Korea.

Green Technology Center . kata Haznan Abimanyu, merupakan lembaga pemikir yang didanai Pemerintah Korea untuk mengoordinasikan dan mendukung kebijakan riset dan pengembangan teknologi hijau nasional dengan bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga Korea.

Sementara itu Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Nugroho Adi Sasongko mengatakan melalui forum kerja sama tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia dalam mewujudkan kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif dan transisi energi berkelanjutan.

Indonesia juga memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia terkait dukungan penuh terhadap transisi energi global melalui strategi riset dan inovasi serta kerja sama proyek dalam mendukung industri berkelanjutan dan pembangunan kewilayahan.

"Masukan dan dukungan diharapkan dari semua pihak agar tercipta sinergi dan keberhasilan implementasi kerja sama yang bermanfaat positif dan berkelanjutan bagi Indonesia dan Korea," demikian Nugroho Adi Sasongko.

Baca juga: API: Pengembangan panas bumi penuhi kebutuhan energi berkelanjutan

Baca juga: BRIN dorong program konkret pembangunan berkelanjutan di G20

Baca juga: AIPI soroti transisi energi berkelanjutan di perhelatan G20

Baca juga: PGN LNG kembangkan lima inisiatif menuju transisi energi berkelanjutan

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022