Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Sosial setempat menyalurkan sejumlah bantuan kepada warga yang terdampak banjir dan tanah longsor di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara

Kepala Dinas Sosial NTB, Ahsanul Khalik mengatakan pendistribusian bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir di Desa Malaka, Lombok Utara, sudah dilakukan sejak Senin pagi.

"Bantuan ini mulai makanan siap saji sebanyak 200 paket, lauk pauk sebanyak 200 paket, makanan anak 40 paket, peralatan dapur keluarga 50 paket, kidsware 50 paket, foodware 50 paket, dan matras 40 buah," ujarnya saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, Senin.

Selain itu, bantuan lain yang didistribusikan ke masyarakat di antaranya terpal 40 buah untuk rumah yang bocor atapnya dan tenda keluarga satu unit untuk yang rumahnya rusak. Tidak sampai di situ, pihaknya juga mendistribusikan beras sebanyak 1.702,8 kilogram atau 1,7 ton lebih untuk kebutuhan tujuh hari ke depan.

Baca juga: BPBD: Banjir bandang rusak puluhan hektare lahan persawahan di Lombok

Baca juga: 1.080 warga di Lombok Utara terdampak banjir dan tanah longsor


"Terkait perhatian Pemprov NTB, Pak Kades Malaka menyampaikan terimakasih kasih yang besar kepada Pemrov NTB, yang sejak malam membersihkan material longsor yang menutup jalan dan hari ini bantuan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat juga sangat cepat diberikan dan didistribusikan ke masyarakat," ujarnya.

Kepala Dinas Sosial NTB yang kerap disapa AKA ini menegaskan pihaknya berpesan kepada masyarakat, bukan saja di lokasi bencana Desa Malaka saat ini, tetapi seluruh masyarakat di NTB untuk tetap waspada potensi bencana hidrometeorologi beberapa bulan ke depan masih bisa terjadi di wilayah NTB.

"Maka tetap waspada dan lakukan langkah mitigasi dini secara mandiri, masyarakat kalau melihat situasi hujan yang besar dan berlangsung lama, misalnya harus sudah mulai berfikir untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dan penyelamatan diri. Atau tiba-tiba muncul awan hitam pekat disertai angin, masyarakat betul betul waspada akan kemungkinan puting beliung di wilayahnya, termasuk juga kalau terhadap lokasi lokasi yang rawan longsor selama ini," katanya.

Berdasarkan data BPBD NTB, jumlah warga yang terdampak akibat banjir dan longsor yang terjadi Dusun Setangi, Nipah, dan Malimbu, Desa Menggala dan Pengempus Sari dan Bentek, Pemenang Barat (Telaga Wareng) di Kabupaten Lombok Utara mencapai 353 KK atau 1.088 jiwa.

Rinciannya Dusun Malimbu 153 KK atau 478 jiwa dengan satu unit rumah terendam, Dusun Setangi 93 KK atau 281 jiwa dengan enam unit rumah terendam, Dusun Nipah 105 KK atau 321 jiwa, Dusun Telaga Wareng 2 KK atau 8 jiwa dengan dua unit rumah terendam. Selain itu dampak lainnya terdapat tujuh titik di jalur utama Senggigi terkikis longsor.

"Puluhan hektar lahan juga ikut terendam banjir di Pusuk Bantenan, Dusun Pengempus Sari dan terputusnya jembatan penghubung antara Dusun Pengempus Sari dan Dusun Bentek. Termasuk puluhan hektar lahan persawahan terendam banjir di Pusuk Bantenan, Dusun Pengempus Sari Desa Menggala," kata Kepala BPBD NTB Ruslan Abdul Gani.*

Baca juga: Empat dusun di Desa Malaka Lombok Utara diterjang banjir bandang

Baca juga: Empat warga Lombok Barat meninggal akibat banjir bandang dan longsor

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022