Untuk kita mengakselerasi proses ini, kita telah memiliki dua inisiatif besar.....
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut nilai ekonomi digital Indonesia bisa mencapai 320 miliar dolar AS per tahun pada 2030 atau 30 persen dari total produk domestik bruto Indonesia.

“Untuk kita mengakselerasi proses ini, kita telah memiliki dua inisiatif besar. Pertama, pada back end, di mana melalui Telkom Indonesia, kita telah menginvestasikan banyak uang untuk membangun konektivitas,” katanya dalam SOE International Conference yang dipantau di Jakarta, Senin.

PT Telkom Indonesia tbk telah membangun jaringan fiber sepanjang 170 ribu kilometer dengan 250 ribu pemancar sehingga sekitar 95 persen wilayah di Indonesia yang merupakan negara kepulauan telah terhubung dengan internet.

Baca juga: Ekonomi digital dinilai jadi solusi tekan risiko inflasi meroket

Ke depan, Indonesia akan mengembangkan infrastruktur pusat data sehingga diharapkan usaha mikro, kecil, dan menengah dapat mengakses komputasi awan untuk mengelola data mereka dengan harga yang murah.

Indonesia juga memiliki lima modal ventura di bawah BUMN seperti PT Telkomsel, Bank Mandiri, BRI, dan BNI yang saat ini telah berinvestasi pada hampir 330 perusahaan rintisan atau startup.

“Kami sangat dekat dengan seluruh komunitas perusahaan rintisan dan sekarang kami memiliki tiga tahap pengembangan startup dimana kami mencoba untuk mendorong pertumbuhan start up,” ucapnya.

Ia mengatakan pada tahap pertama, pemerintah akan terhubung dengan sekitar 1000 startup untuk mengedukasi mereka guna membangun aplikasi digital.

Baca juga: Kemenkop: Pahlawan Digital UMKM berperan konkret percepat digitalisasi

Pada tahap kedua, aplikasi dari startup yang telah terbangun akan dikoneksikan dengan ekosistem badan usaha milik negara (BUMN) yang masih dijalankan secara offline, baik ekosistem pertanian maupun jasa kesehatan.

Pada tahap ketiga, pemerintah akan memberikan pendanaan seri B dan seri C bagi startup yang sedang berkembang yang terkadang sulit mendapatkan pendanaan dari perusahaan modal ventura di dalam negeri.

“Kami baru-baru ini meluncurkan Merah Putih Fund untuk menyediakan pool of fund bagi startup dalam negeri yang membutuhkan pendanaan lanjutan. Diharapkan Merah Putih Fund dapat beroperasi segera,” katanya.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022