Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengharapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) mendukung hunian terjangkau bagi pekerja migran Indonesia (PMI) melalui skema Manfaat Layanan Tambahan (MLT).

"Kalau PMI menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka ada program namanya Manfaat Layanan Tambahan atau MLT. MLT itu bisa dimanfaatkan untuk rumah," kata Ida di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.

Menurut Ida, PMI juga bisa mengakses skema MLT apabila sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Karena itu, dia menyarankan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani bisa mendorong bentuk kerja sama untuk pengadaan hunian terjangkau bagi pekerja migran tersebut.

"Jadi tidak hanya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Itu kan pemerintah, tapi kita dorong juga mereka punya manfaat tambahan baru dari keikutsertaan mereka di BPJS Ketenagakerjaan," kata Ida.

Baca juga: Menaker: Pekerja migran Indonesia cukup diminati beberapa negara
Baca juga: WNI di Hong Kong bisa miliki paspor 10 tahun berbiaya sama

Penyaluran MLT saat ini dilakukan BP Jamsostek bekerjasama dengan Bank BTN yang selama ini juga komitmen pada pengadaan rumah.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkapkan, pihaknya sedang memproses skema untuk program rumah murah bagi pekerja migran bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Benny mengatakan, pembahasannya sedang intensif dilakukan dengan Kementerian PUPR. Namun saran dari Menaker Ida Fauziyah juga bisa ditindaklanjuti untuk merealisasikan rumah murah bagi pekerja migran Indonesia.

"Doakan rencana ini bisa segera terwujud, InsyaAllah ini bisa digunakan karena Jamsostek atau BPJS TK itu ada Manfaat Layanan Tambahan, yang mungkin bisa digeser untuk membantu PMI mendapat rumah," kata Benny.
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022