Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), mengalokasikan dana sebesar Rp2,8 miliar untuk penanganan korban banjir di wilayah setempat.

"Dana kita saat ini siap senilai Rp2,8 miliar yang akan digunakan untuk bantuan korban banjir. Dana itu untuk pengadaan sembako dan kebutuhan lainnya," kata Penjabat Bupati Kobar Anang Dirjo di Pangkalan Bun, Selasa.

Dalam penanggulangan bencana banjir yang terjadi di empat kecamatan yakni Arut Selatan, Kumai, Arut Utara, dan Kotawaringin Lama, Anang juga sudah menginstruksikan kepada Dinas Sosial segera melakukan pendataan korban banjir dan memberikan bantuan.

Baca juga: Kalteng tetapkan status tanggap darurat bencana banjir

"Tidak hanya bantuan sembako saja, tapi kita juga akan memberikan bantuan dalam bentuk medis seperti obat-obatan," kata Anang.

Selain bantuan sembako dan obat-obatan, dia juga mengarahkan PDAM Tirta Arut untuk selalu siap dalam menyalurkan air bersih kepada korban banjir yang terisolir.

"Kita imbau untuk para korban banjir, apabila air semakin tinggi, jangan dipaksakan untuk tetap tinggal di rumah. Silakan ke tempat pengungsian yang sudah disiapkan," katanya.

Baca juga: BNPB turunkan tim untuk kaji penyebab banjir di Kalteng

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan posko induk penanggulangan bencana banjir yang berlokasi di markas BPBD Kobar.

"Sementara untuk tiap kecamatan yang terdampak banjir juga kita siapkan posko di masing-masing kecamatan dan kelurahan, dan untuk perkembangan data korban banjir, kita tunggu dari Dinas Sosial," ujarnya.

Sementara itu,  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun mencatat intensitas curah hujan sedang hingga lebat akan terjadi pada Oktober hingga November 2022.

Baca juga: BNPB salurkan DSP Rp1,5 miliar percepat penanganan banjir Kalteng

"Masyarakat harus waspada terhadap curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, karena berpotensi menyebabkan banjir. Apalagi, puncak musim hujan diperkirakan pada November dan Desember untuk Kotawaringin Barat dan daerah sekitar seperti Kabupaten Sukamara, " kata Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Iskandar Pangkalan Bun Aqil Ihsan.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022