Jika bukan produsen Indonesia yang memanfaatkan pasar dalam negeri, maka pengusaha asing yang akan memanfaatkannya."
Jakarta  (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengatakan, konsumsi rumah tangga menyumbang hingga 54,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2011 sehingga produsen dalam negeri harus lebih menggali potensi tersebut.

"Jika bukan produsen Indonesia yang memanfaatkan pasar dalam negeri, maka pengusaha asing yang akan memanfaatkannya," kata Bayu Krisnamurthi, Kamis.

Apalagi, menurut Bayu, telah terdapat banyak pengusaha luar yang sangat sadar dengan potensi pasar domestik Indonesia yang jumlah penduduknya mencapai sekitar 240 juta jiwa.

Ia juga mengingatkan, Indonesia juga semakin dilirik karena meningkatnya jumlah kelas menengah yang mencerminkan peningkatan daya beli masyarakat dan potensi pasar domestik yang tidak boleh diabaikan.

Wamendag juga menggarisbawahi pentingnya penguatan pasar dalam negeri yang "terselamatkan" dari krisis yang terjadi di Amerika dan Eropa antara lain karena konsumsi pasar domestik yang tinggi yang semestinya dapat terus diarahkan kepada produk-produk dalam negeri.

"Dampaknya tentu akan sangat positif terhadap perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Bayu juga mengutarakan harapannya agar produk dalam negeri dan produk kuliner Indonesia dapat bersaing dan dikenal luas di pasar internasional.

Namun, menurut dia, sebelum dapat eksis di dunia global, maka produk Indonesia juga diharapkan dapat "menaklukkan" pasar dalam negeri.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian juga menyatakan akan melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk impor dengan mengeluarkan ketentuan Standar Nasional Indonesia wajib bagi barang elektronik yang telah memiliki kompetensi tinggi.

"Saat ini, Kemenperin telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk pompa air, setrika listrik, dan televisi tabung (CRT)," kata Menteri Perindustrian M.S. Hidayat di Jakarta (6/6).

Selain itu, kata dia, Kemenperin juga tengah menyusun SNI wajib untuk 37 produk elektronik konsumsi, di samping penguatan balai besar bahan dan barang teknik (BP4T) serta Balai Riset dan Standarisasi (Baristan) Surabaya untuk uji laboratorium barang elektronik.
(M040)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012