Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang meminta para orang tua mewaspadai kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak berusia mulai dari enam bulan hingga 18 tahun yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan hingga saat ini memang belum ada laporan kasus gagal ginjal akut di wilayah tersebut, namun pihaknya berupaya melakukan langkah preventif.

"Diagnosa gejala dari penyakit gagal ginjal akut pada anak disebabkan oleh riwayat keturunan, perilaku konsumsi makan dan minum, serta kebiasaan atau aktivitas anak," kata Husnul.

Husnul menjelaskan, tiga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap fungsi ginjal. Oleh karena itu, riwayat keturunan harus ditelusuri, dan juga melihat perilaku anak khususnya pada pola makan, serta kebiasaan atau aktivitas anak dalam kesehariannya.

Baca juga: Kemenkes: Daftar obat senyawa berbahaya di medsos tidak benar

Baca juga: Pemda DIY minta perguruan tinggi cari penyebab kasus gagal ginjal akut


Ia menambahkan, penyakit gagal ginjal akut bukanlah penyakit misterius yang tiba-tiba muncul. Namun, seringkali anak-anak sulit untuk menyampaikan rasa sakit yang dialaminya. Maka dari itu dibutuhkan perhatian lebih dari keluarga terutama orang tua terhadap anak-anak.

"Perlu perhatian lebih dari keluarga terutama orang tua kepada anak-anaknya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Malang, drg Muhammad Zamroni mengharapkan bahwa masyarakat bisa lebih waspada terkait adanya kasus gagal ginjal akut tersebut.

"Apabila ada gejala mirip ginjal akut pada anak-anaknya yang berusia kurang dari 18 tahun, seperti penurunan volume buang air kecil (BAK) atau tidak ada air kencing sama sekali dengan atau tanpa demam, agar segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan," katanya.

Ia menambahkan, Dinkes Kota Malang melalui puskesmas yang tersebar telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Selain itu, edukasi juga disampaikan melalui beberapa media yang dimiliki Dinkes, puskesmas, dan faskes lainnya.

Dinkes Kota Malang juga melakukan upaya preventif untuk penyakit-penyakit pada anak termasuk kasus gagal ginjal akut. Upaya tersebut dilakukan secara rutin melalui puskesmas yang melakukan deteksi kesehatan dasar pada siswa di masing-masing wilayah kerjanya.*

Baca juga: Pemda DIY minta fasyankes identifikasi kasus gagal ginjal akut

Baca juga: BPJS Kesehatan tanggung pasien gagal ginjal hingga transplantasi hati


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022