Jakarta (ANTARA) -
Tim Pembina Unit Kesehatan Sekolah (TP UKS) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Lina Kristanelina menyarankan pendidikan tentang reproduksi harus diajarkan semua guru kepada siswa melalui semua mata pelajaran.
 
"Program UKS menyarankan sekolah tidak hanya mengajarkan tentang reproduksi dalam pelajaran biologi atau Penjaskes (pendidikan jasmani dan kesehatan) saja, harusnya guru-guru lain ikut mengajarkan tentang reproduksi kepada siswanya, jadi berintegrasi dengan mata pelajaran," ucap Lina dalam diskusi mengenai manajemen kesehatan dan kebersihan menstruasi yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
 
Lina menjelaskan dalam Trias UKS, salah satunya ada pendidikan kesehatan yang poinnya adalah pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di, antaranya sanitasi dan kebersihan diri, yang juga berkaitan dengan Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM).

Baca juga: Unicef sebut edukasi menstruasi perlu bagi remaja putri
 
"Pendidikan kesehatan reproduksi ini sangat disarankan, apalagi sudah berkaitan dengan penerapan sekolah sehat, kalau bisa menjadwalkan sendiri, berkaitan dengan literasi pendidikan diantaranya mungkin dimasukkan pendidikan kesehatan reproduksi," ucapnya.
 
Ia juga menyarankan pihak sekolah mengimbau siswinya untuk banyak mencari informasi terkait MKM agar lebih siap ketika masuk sekolah dan bisa belajar dengan nyaman.
 
"Karena dengan ketidaksiapan anak datang ke sekolah membuat anak ketika belajar tidak nyaman. Mana mungkin pelajaran akan masuk atau berpikir jika kondisi tidak nyaman," ucapnya.
 
Ia mengatakan pihak sekolah juga harus mengedukasi siswa agar paham dan melindungi teman-teman perempuan yang sedang mengalami menstruasi, sehingga tidak terjadi perundungan.
 
"Jangan sampai siswa laki-laki justru ketika teman perempuannya lagi menstruasi diperolok-olokkan akhirnya terjadi perundungan, itu yang sangat kita hindari," tambahnya.
 
Dinas Pendidikan melalui TP UKS juga menyarankan sekolah membentuk duta UKS untuk membantu menjadi promotor atau motivator kepada siswa lain, dan UKS perlu menyediakan pembalut cadangan, sehingga siswi mudah mendapatkannya.

Baca juga: Dokter tekankan pentingnya Sadari setelah menstruasi

Baca juga: Sampaikan pemahaman reproduksi pada anak sejak dini
 
Selain itu, sekolah juga perlu menyediakan fasilitas toilet ramah menstruasi sesuai dengan program sertifikasi UKS.
 
"Kalau ingin mencapai optimal, sekolah mempunyai toilet yang ramah menstruasi. Misalkan, pintunya terkunci, air mengalir bersih, ada tempat sampah yang tertutup, jadi ketika membuang bekas pembalutnya bisa ditutup, dan juga ada informasi-informasi seperti bawalah kertas atau pembungkus pembalut," paparny.

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022