Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengimbau orang tua di wilayah itu rutin mengecek urine anaknya guna mengantisipasi gagal ginjal akut.

Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati mengatakan, selain minum air putih yang cukup, penting untuk memperhatikan waktu hingga warna urine.

"Orang tua harus memperhatikan anak-anaknya apabila dalam waktu enam jam tidak ada buang air kecil maka itu harus ada kewaspadaan dini," kata Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Yudi menyarankan, jika sang anak tidak mengeluarkan urine selama beberapa jam, maka orang tua harus sigap memeriksakan anaknya ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Menurut dia, pemeriksaan tersebut guna mengantisipasi penyakit gagal ginjal akut serta adanya penggunaan obat terutama dalam bentuk sirop yang bisa mempengaruhi kesehatan ginjal.

Baca juga: Dinkes edukasi dan sosialisasi gagal ginjal akut kepada faskes
Baca juga: Sudin Kesehatan Jakbar catat delapan anak terkena gagal ginjal akut

Orang tua disarankan memperhatikan warna urine. Jika terlalu pekat maka diharuskan memenuhi kebutuhan air putih yang diperlukan oleh tubuh.

"Minimal delapan gelas sehari, jangan terlalu banyak dan dikit minum air putih, kita lihat air kencing sebagai penanda cairan dalam tubuh," katanya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, ditemukan kasus gagal ginjal akut dialami seorang anak di Jakarta Selatan.

"Anaknya berusia lima tahun dan saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM)," katanya.

Untuk tingkat DKI tercatat 49 kasus gagal ginjal akut yang terdata oleh Dinas Kesehatan sejak Januari hingga Oktober 2022.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022