jangan dibiarkan agar cederanya tidak menjadi berat
Jakarta (ANTARA) - Dokter Bedah Tulang Andi Nusawarta mengatakan menjaga berat badan dapat membantu mengurangi risiko cedera lutut saat sedang berolahraga.

“Tips untuk mencegah cedera lutut salah satunya adalah dengan menjaga berat badan dan keseimbangan. Untuk itu, perlu juga untuk kita melatih otot supaya kuat, memberikan impact (pada ketahanan tubuh) yang dibantu oleh otot,” kata dr. Andi dalam temu media di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, pria yang terhimpun dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia tersebut mengatakan, upaya pencegahan cedera lutut maupun bagian tubuh lainnya adalah dengan melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah berolahraga.

Baca juga: Bahaya memforsir tubuh untuk olahraga berat bila tidak terbiasa

Menurut dr. Andi, kedua hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan otot sebelum dan sesudah olahraga, sehingga tubuh lebih mudah beradaptasi dengan intensitas aktivitas fisik yang dilakukan.

“Siapkan dengan pemanasan dan nanti tubuh akan siap beradaptasi dengan olahraga yang dipilih. Tidak perlu dilakukan dengan terburu-buru, pelan-pelan saja. Pun dengan olahraga, yang penting adalah istiqomah (konsisten), rutin,” ujar dia.

“Dengan dilakukan rutin, tubuh akan terbiasa dan akan terasa ringan, bahkan bisa membuat tidur kita menjadi enak. Perlu diingat, yang penting (olahraga) dilakukan rutin, bukan soal berat atau bebannya,” imbuhnya.

Selain itu, kiat lain yang perlu dilakukan untuk mencegah cedera lutut adalah dengan memperkuat otot inti tubuh, membangun program latihan secara bertahap, memakai pelindung lutut ketika melakukan beberapa olahraga, dan menjaga serta melatih keseimbangan tubuh.

Adapun cedera lutut dapat menyerang siapa saja. Namun, mereka yang berusia di atas 40 tahun merupakan salah satu yang rentan mengalami cedera lutut ringan hingga berat.

“Usia 40 tahun itu adalah masa dimana semua proses penuaan terjadi di seluruh bagian tubuh,” kata dia.

Terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai dan diberikan pertolongan lebih lanjut. Pertama, adalah ketika Anda memiliki keluhan saat sedang berolahraga.

“Istirahat, lalu (keluhan) hilang, itu berarti kita healing. Namun, kalau ketika olahraga itu kita ada nyeri, hilang, dan muncul lagi, itu adalah warning kalau ada sesuatu yang tidak sembuh,” kata dia.

“Jika sudah seperti itu, jangan tunggu lama. Itu (cedera) biasanya di grade sedang. Semua gejala yang ada dan tidak hilang, atau timbul tenggelam di lutut, harus diperiksakan dan diwaspadai. Apalagi kalau sakitnya terus menerus,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, dr. Andi mengatakan bahwa tak semua cedera harus ditangani melalui operasi. Jika cederanya tergolong ringan seperti terkilir, biasanya akan sembuh sendiri.

“Namun kalau sedang, itu sudah cukup complicated, tapi bisa segera sembuh. Lebih baik bertemu dokter di sport center, jangan dibiarkan agar cederanya tidak menjadi berat, dan kita malah menabung cedera di kemudian hari,” kata dr. Andi.

Baca juga: Dokter sarankan pelari segera tangani cedera agar tak sakit berlanjut

Baca juga: Perayaan 17an sampai Pesan Presiden Jokowi kepada Farel Prayoga

Baca juga: Dokter jelaskan penanganan pertama kasus cedera olahraga


Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022