Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta sejumlah menteri kabinet dan pejabat negara lainnya, Selasa(18/4), bertolak ke China dalam rangka kunjungan kenegaraan selama enam hari hingga Sabtu (22/4). Jusuf Kalla dan rombongan meninggalkan Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta sekitar pukul 06.30 WIB dengan menggunakan pesawat kepresidenan jet Boeing 737-400 milik Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia. Turut serta dalam rombongan Wapres Jusuf Kalla antara lain Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perhubungan Hatta Radjasa, Menterineg BUMN Sugiharto, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Luthfi, Ketua Komisi VI DPR Didik J Rachbini, dan Ketua Komisi VII DPR Agusman Effendi. Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto, anggota DPR Malkan Amin, Dirut PT Jasa Marga Frans Sunito, Dirut PT PLN Eddie Widiono, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) MS Hidayat. Selama di China, Wapres Jusuf Kalla dijadwalkan akan bertemu Wapres Republik Rakyat China Zeng Qinghong pada hari terakhir kunjungan kenegaraan tersebut. Dalam kunjungan kenegaraan itu, Wapres Jusuf Kalla dan rombongan akan mengunjungi tiga kota, yakni Shanghai, Shen Zhen, dan Hai Kou. Di Shanghai, Wapres dijadwalkan akan bertemu Wakil Walikota Shanghai, Feng Guoqin, mengunjungi Sub Way Construction Corporation, Shanghai Turbine Co. Ltd, bertemu pejabat Bank of China serta mengujungi Su Zhou Industrial Park. Di Shenzhen, Wapres akan bertemu Walikota Shenzhen Xu Zonghong, mengunjungi Bandara Bao An, pelabuhan laut Yantian, serta meninjau Hua Wei Electronic Corporation dan ZTE Telecommunication Corporation. Sedangkan di Hai Kou, Wapres Jusuf Kalla akan bertemu Wapres China Zeng Qinghong dan menghadiri Annual Conference of Boao Forum for Asia 2006. Kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke China merupakan upaya menarik sebanyak mungkin investor China agar mau menanamkan modalnya di sektor infrastruktur, khususnya jalan tol dan pembangkit listrik. Pemerintah telah mencanangkan pembangunan 1.500 km jalan tol di seluruh Indonesia dengan investasi senilai Rp40 triliun selama 2004-2009. Di sektor ketenagalistrikan, pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit listrik sebesar 10.000 megawatt berbahan bakar selain minyak antara 2006-2009 dengan investasi senilai Rp75 triliun. Baru-baru ini, investor China sukses membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara bekerjasama dengan PT PLN di Cilacap, Jawa Tengah. Pembangunan PLTU berkapasitas 2 X 300 megawatt tersebut dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 2 tahun atau tepatnya selama 23 bulan. (*)

Copyright © ANTARA 2006