Jakarta (ANTARA) - Pelatih sekaligus Ketua Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum 2022 Sigit Budiarto menyatakan bahwa pihaknya tidak membatasi para peserta penyandang disabilitas untuk mengikuti ajang pencarian bakat pebulu tangkis usia dini itu.

"Dulu tidak pernah ada (peserta disabilitas) yang ikut. Tapi audisi ini kan umum, maksudnya umum siapa pun bisa ikut tidak ada batasan tertentu. Memang kami tidak pernah membatasi hal itu," ucap Sigit di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu.

Audisi Umum PB Djarum untuk pertama kalinya diikuti peserta penyandang disabilitas. Ada dua atlet yang ikut seleksi pada audisi tahun ini, yaitu Leonardus Gamma Tirta Putra Harjanto dan Kenji Satria Pamungkas yang sama-sama bersaing di kategori U-13 putra.

Sayangnya, langkah kedua peserta tersebut harus terhenti di fase turnamen. Namun kekalahan tersebut tak lantas menutup peluang mereka untuk mendapatkan Super Tiket khusus pilihan Tim Pencari Bakat dan melaju ke tahap karantina.

"Saya melihat bahwa mereka juga sudah maksimal, meskipun gugur hari ini, saya sangat mengapresiasi mereka dengan kondisi seperti itu mereka berani datang. Mereka berani tampil dan bersaing dengan teman-teman lain. Mereka bermainnya juga bagus-bagus," kata Sigit.

"Hal itu (pemberian Super Tiket) bisa saja terjadi, tapi kami harus melihat hasil pertemuan bersama dengan para legenda tim pencari bakat dan para pelatih yang ada di PB Djarum. Hasilnya seperti apa nanti kita tunggu saja. Ada kemungkinan juga," kata dia menambahkan.

Baca juga: Peserta difabel ikut berjuang dapatkan beasiswa PB Djarum 2022

Sigit menambahkan, ada tantangan besar dalam memilih siapa saja atlet belia yang layak menerima Super Tiket pilihan Tim Pencari Bakat. Pasalnya, tim yang terdiri dari legenda bulu tangkis dan juga pelatih PB Djarum itu punya penilaiannya masing-masing atas atlet yang mereka pantau selama bergulirnya babak turnamen.

"Tantangannya adalah bagaimana menemukan bibit-bibit yang menurut kacamata para legenda dan pelatih itu memang memiliki bakat yang bisa diasah menjadi lebih baik di masa mendatang. Namun di antara kami itu kan memiliki selera masing-masing yang mungkin berbeda, jadi kami harus lebih ekstra memilih mereka yang terbaik dan yang menjadi prioritas sesuai kebutuhan PB Djarum," ujar Sigit.

Koordinator Atlet Putra Tim Pencari Bakat Fung Fernaldi menuturkan kuota yang ditetapkan untuk Super Tiket pilihan Tim Pencari Bakat belum dapat ditentukan karena mereka masih terus melakukan pemantauan terhadap para peserta.

"Sudah ada beberapa kandidat tapi kami akan pantau terus. Tentu di antaranya harus memiliki teknik dasar bermain, semangat yang tinggi, dan yang terpenting adalah touch pukulan. Karena walaupun tenaganya besar kalau tidak ada touch kan itu krusial. Permainan net sebagai pemain tunggal itu penting. Kemudian bagaimana dia bisa membalikkan keadaan ketika sedang tertekan, serta membatasi tekanan lawan," kata Fung menjelaskan.

Baca juga: Tim Pencari Bakat PB Djarum kantongi kandidat penerima Super Tiket

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022