Teheran (ANTARA) - Iran mengecam seruan dari Prancis, Jerman, dan Inggris kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki tuduhan bahwa Rusia menggunakan pesawat nirawak (drone) buatan Teheran untuk menyerang Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan seruan dari kelompok negara-negara yang disebut E-3 itu salah dan tidak berdasar, sehingga Iran menolak dan mengecamnya.

"Pemerintah Republik Islam Iran, dalam upayanya untuk melindungi kepentingan nasionalnya dan untuk mengamankan hak-hak rakyat Iran yang baik, berhak untuk menanggapi setiap tindakan yang tidak bertanggung jawab," ujar Kanaani dalam situs resmi kementerian tersebut, Sabtu.

"Kami tidak akan ragu untuk membela kepentingan rakyat Iran," kata dia tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: PBB didesak selidiki penggunaan pesawat nirawak Iran oleh Rusia

Ukraina mengatakan Rusia telah menggunakan drone serang Shahed-136 buatan Iran yang meluncur menuju sejumlah target di Ukraina dan meledak saat terjadi benturan.

Sementara itu, Iran membantah telah memasok drone ke Rusia, sementara Rusia membantah pasukannya menggunakan drone Iran untuk menyerang Ukraina.

Prancis, Jerman, dan Inggris mendukung seruan Ukraina agar PBB menyelidiki asal-usul drone tersebut, dengan alasan penggunaan pesawat nirawak melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) 2231 yang mendukung kesepakatan nuklir Iran 2015.


Sumber: Reuters

Baca juga: Akibat serangan drone, hubungan diplomatik Iran-Ukraina terancam putus

Baca juga: Iran mengaku tidak beri "drone" ke Rusia untuk lawan Ukraina

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022