Kabupaten Bengkulu Tengah (ANTARA) - Provinsi Bengkulu memiliki kekayaan alam, tradisi dan budaya yang indah. Kekayaan alam itu di antaranya laut, sungai berair jernih, pegunungan, hutan dengan berbagai jenis flora dan fauna, serta tradisi maupun budaya yang beragam.

Kekayaan di Provinsi Bengkulu tersebut tidak hanya berada di kawasan padat penduduk dan di tengah kota, tetapi juga berada di berbagai penjuru wilayah Bengkulu, termasuk di pedesaan.
 
Salah satunya adalah Desa Penembang. Desa ini merupakan desa wisata rintisan yang memiliki potensi wisata yang lengkap, mulai dari wisata air terjun, wisata atraksi dan wisata kuliner. Desa Penembang mempunyai 7 buah air terjun, serta salah satu tempat tumbuhnya Bunga Raflesia di Kabupaten Bengkulu Tengah.
 
Desa Penembang yang berada di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah,  berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Bengkulu. Dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam, pengunjung dapat menggunakan rute dari Desa Lubuk Sini atau dari pertigaan Desa Bajak I, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. 
 
Desa Penembang yang memiliki beragam potensi wisata berhasil masuk dalam 100 besar nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 2022,  dan meraih posisi kedua Anugerah Desa Wisata  tingkat Provinsi Bengkulu pada 2022.

Sekretaris Desa Penembang Ari Anggara menjelaskan bahwa  Desa Penembang dulu merupakan desa terpencil karena akses  menuju desa tersebut rusak. Namun, dengan penataan-penataan,  Desa Penembang  yang memiliki panorama indah masuk dalam 100 besar dari 3.419 desa wisata di Indonesia.
 
Dengan masuk nominasi 100 desa wisata di Indonesia, memotivasi masyarakat sekitar untuk mengembangkan potensi wisata dengan lebih baik, sehingga dapat menjadi salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
 
 
Keindahan Desa Penembang
 
Desa Penembang memiliki berbagai keindahan alam dan budaya seperti air terjun Cu'up Pesuk yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter, pemandian umum alami, keindahan bukit Resam, kebun durian, tempat tumbuhnya Bunga Rafflesia, area untuk outbond, resort dan tempat kuliner.
 
Wisatawan yang mengunjungi air terjun Cu'up Pesuk dapat menikmati dingin dan jernihnya air di sekitar lokasi sambil berendam. Pengunjung yang ingin berenang sambil menikmati alam,  dapat naik ke bagian atas air terjun.
 
Jika wisatawan datang ketika musim durian, maka dapat menikmati sensasi bermalam di pondok kebun durian sambil menunggu buah durian jatuh dari pohonnya. Sedangkan untuk bisa menikmati  Bunga Rafflesia mekar wisatawan bisa berkunjung pada Juni - Juli. Flora langka di Indonesia itu juga tumbuh di Desa Penembang yang biasanya mekar di pertengahan tahun.
 
Sementara itu, pengunjung objek wisata bukit Resam, dapat menikmati keindahan Kota Bengkulu pada malam hari dari puncak bukit  serta bermain outbond di sekitar lokasi wisata.
 
Dengan bergeliatnya pariwsiata di daerah ini,  perekonomian Desa Penembang juga mulai bergerak, mengalami peningkatan. Masyarakat setempat berjualan berbagai macam makanan untuk pengunjung objek wisata. yang datang, Salah satu makanan yang dijajakan adalah olahan buah durian yang merupakan produk kebanggaan masyarakat desa.
 
Buah durian merupakan buah yang mudah ditemui di Desa Penembang, sebab rata-rata masyarakat setempat memiliki lahan yang ditumbuhi buah durian.
 
"Buah durian dari Desa Penembang berbeda dengan dari daerah lain. Rasanya legit, manis, berwarna kuning, daging buah tebal, namun memiliki biji yang kecil," kata Kepala Desa Penembang Suwandi.
 
Basanya masyarakat setempat menjual langsung buah durian ke pedagang dengan harga Rp5 hingga 15 ribu per buah sesuai dengan ukuran. Namun, dengan banyaknya pengunjung yang datang bahkan, masyarakat memilih untuk menjual langsung ke pengunjung dengan harga yang bervariasi yaitu Rp15 ribu hingga Rp40 ribu per buah, sesuai ukuran.

Selain menjual buah langsung ke pengunjung, masyarakat juga mengolah durian menjadi bahan makanan lainnya seperti tempoyak atau durian difermentasi, rebung asam dan masih banyak lagi.
 
Masyarakat yang tidak memiliki lahan atau usaha, pemerintah desa melibatkan anggota keluarganya untuk membantu mengelola dan mengembangkan wisata di Desa Penembang.
 
 
Pembangunan fasilitas
 
Melihat banyaknya pengunjung untuk menikmati keindahan alam di Desa Penembang maka pemerintah desa setempat terus mengembangkan potensi yang ada dengan berbagai inovasi, seperti perbaikan akses jalan, pembangunan pondok,melengkapi tempat istirahat bagi pengunjung, membangun tempat penginapan, serta pengadaan fasilitas pendukung lainnya.
 
Dengan adanya pembangunan fasilitas pendukung wisata, para wisatawan yang berkunjung ke Desa Penembang diharapkan  merasa semakin nyaman dan tenang. Pembangunan berbagai fasilitas tersebut menggunakan dana desa  serta memanfaatkan hasil swadaya masyarakat desa.
 
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah mengagendakan Penembang Fest  setiap tahun guna mempromosikan dan mengembangkan  wisata di Desa Penembang. "Penembang Fest akan dilakukan pada Oktober setiap tahunnya," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Tengah, Edward Noprin.
 
Pengunjung saat beristirahat di pondok yang disediakan. ANTARA/Anggi Mayasari
Desa Penembang di Kabupaten Bengkulu Tengah. ANTARA/Anggi Mayasari


Pada Penembang Fest  akan mengedepankan kearifan lokal masyarakat Desa Penembang, seperti pemainan rakyat yaitu meriam bambu, egrang, pawai obor, kesenian sarafal anam, bunga Rafflesia, festival durian dan lainnya.
 
Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah berharap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah dapat terus meningkatkan inovasi kreatif dalam mengembangkan wisata lokal khususnya di kabupaten Bengkulu Tengah.
 
Sesuai dengan arahan presiden agar wisata yang berada di daerah untuk terus digalakkan agar dapat ikut berpartisipasi dalam menekan inflasi.
 
Dengan pengembangan desa wisata maka dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta  peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakatnya.
 
Pengembangan Desa Penembang di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah, dinilai sangat penting sebagai upaya mendorong kesejahteraan masyarakat. Keberadaan desa wisata akan memberi peluang terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat.
 

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022