Kendari (ANTARA) - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Sulawesi Tenggara Hasmudin mengakui bahwa pihaknya sempat merawat seorang anak laki-laki diduga mengalami gagal ginjal akut.

"Ada pasien laki-laki (usia, red.) dua tahun masuk dengan gagal ginjal akut yang tidak diketahui sebabnya. Dan pasien itu cuma dirawat satu atau dua hari di sini meninggal," kata dia di Kendari, Sabtu.

Pihaknya sudah melaporkan hal itu ke Dinas Kesehatan Sultra dan Kementerian Kesehatan.

Meski begitu, ia tidak menyebut asal daerah pasien yang meninggal diduga gagal ginjal akut.

"Asalnya pasien itu rekam medis enggak bisa saya buka," katanya.

Baca juga: Dinkes sebut pasien gagal ginjal akut di Bengkulu meninggal dunia

Dalam mencegah kasus gagal ginjal akut, pihaknya sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada semua dokter di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut agar menunda penggunaan obat sirop hingga ada pengumuman pemerintah.

"Sementara obat-obatan sirop itu kita tahan dulu untuk tidak digunakan ke masyarakat. Penarikan obat-obat itu kan dari perusahaannya, bukan dari pemerintah jadi perusahaan itu yang akan menarik," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sultra Putu Agustin Kusumawati mengatakan terdapat dua kasus anak meninggal diduga mengalami gagal ginjal akut.

Dia menyebut dua kasus tersebut merupakan warga Kabupaten Konawe yang sempat di rawat di Rumah Sakit Bahtermas dan satu anak lainnya yakni asal Kabupaten Buton Selatan sempat dirawat di Rumah Sakit Palagimata Kota Baubau.

"Pasiennya memang sudah meninggal satu dari Kabupaten Konawe dan satu dari Buton Selatan. Untuk yang di Bahteramas meninggal pada minggu lalu, dan yang di Buton Selatan tadi malam," katanya

Pihaknya sudah mengambil sampel darah untuk diteliti di laboratorium Kementerian Kesehatan guna memastikan kebenaran apakah dua anak yang meninggal benar gagal ginjal akut atau sekadar dugaan.

"Kita menunggu konfirmasi dari Kementerian Kesehatan. Nanti setelah ada hasil dari laboratorium baru kami akan sampaikan," kata Putu Agustin.

Baca juga: Menko PMK tinjau apotek di Bogor patuhi larangan penjualan obat sirop
Baca juga: Epidemiolog desak pemerintah tetapkan gagal ginjal akut jadi KLB
Baca juga: Kandungan obat sirop diduga tercemar saat kontrol kualitas bahan baku

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022