berharap ujung tombak booster adalah vaksin produksi dalam negeri
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis ketiga atau penguat mencapai 64,78 juta jiwa hingga Minggu pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta Minggu mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 20.432 orang, sehingga mencapai total 64.780.128 orang.

Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 27,61 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 orang.

Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 9.780 orang menjadi 171.786.632 orang, yang meliputi 73,20 persen dari total sasaran.

Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 3.857 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 205.091.868 orang atau sudah diberikan pada 87,40 persen dari total sasaran.

Baca juga: Dinkes DKI adakan vaksinasi terpusat antisipasi stok terbatas
Baca juga: Satgas catat 205 juta orang sudah terima dosis pertama vaksin COVID-19

Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini masih menargetkan tenaga kesehatan terjadi penambahan 502 orang. Total 659.486 orang sudah menjalani vaksinasi keempat.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengharapkan vaksin COVID-19 produksi lokal menjadi ujung tombak pelaksanaan vaksinasi dosis penguat atau booster.

"Kami berharap ujung tombak booster adalah vaksin produksi dalam negeri sehingga kita punya resiliensi dan tidak bergantung negara lain," ujarnya.

Ia mengatakan, adanya vaksin COVID-19 produksi dalam negeri maka masyarakat dapat dengan mudah untuk mendapatkan dosis penguat guna meningkatkan antibodi tubuh.

"Apapun varian baru yang muncul kita bisa booster yang optimal, karena antibodi ada umurnya, dan akan turun. Turunnya antibodi akan menyebabkan risiko terkena COVID-19 meningkat," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022