Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin meminta masyarakat untuk menggiatkan pencegahan terhadap demam berdarah dengue antara lain melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus.

"Gerakan 3M adalah menguras bak mandi atau tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk yang harus terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim hujan," kata Zainal Arifin di Pekanbaru, Minggu.

Zainal mengatakan PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim hujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD).

Baca juga: Riau waspada DBD menyusul adanya peningkatan kasus

Saat ini, menurut dia, kasus DBD di Provinsi Riau cukup tinggi dari data yang terangkum, namun pihaknya belum berencana untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) DBD.

"Kalau untuk satgas belum ada rencana. Daripada membentuk satgas, lebih baik meminta bantuan dan kekompakan dari masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD. Jika hal tersebut dilakukan dengan baik, maka akan jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan membentuk satgas," katanya.

Selain itu, salah satu cara yang efektif dan efisien, kata Zainal, adalah di setiap rumah ada kader-kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Pembentukan kader Jumantik berasal dari anggota keluarga di rumah masing-masing.

Baca juga: Kemenkes paparkan mitigasi preventif atasi dengue di Indonesia

Menurut dia, bak penampungan air menjadi salah satu tempat yang paling potensial menjadi tempat bertelurnya nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.

"Bak kamar mandi tempat bersarang nyamuk, sehingga tiga hari sekali harus dikuras dan dibersihkan. Harapannya tidak ada telur, kalau tidak ada telur tidak ada jentik, dan kalau tak ada jentik pasti tak ada nyamuk. Jadi 3 M itu yang harus digiatkan," ujarnya.

Berdasarkan data Dinkes Riau tercatat 1.671 kasus DBD yang menyerang warga Riau sepanjang tahun 2022. Pada September 2022 dari 7 daerah yang sudah direkapitulasi terdapat penambahan 164 kasus DBD.

Baca juga: Pemerintah tingkatkan upaya pengendalian penularan dengue

Pada September 2022 di Kabupaten Kampar terdapat kasus meninggal 2 orang, sehingga total 13 orang meninggal dunia akibat DBD.

Pewarta: Frislidia
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022