Nairobi (ANTARA) - Otoritas Uganda melaporkan tambahan sembilan kasus Ebola di Ibu Kota Kampala, sehingga total infeksi Ebola yang diketahui di negara tersebut menjadi 14 kasus dalam dua hari terakhir.

Wabah dimulai pada September di pedesaan Uganda tengah, kemudian menyebar awal bulan ini ke Kampala, sebuah kota berpenduduk lebih dari 1,6 juta orang, oleh seorang pria yang datang dari distrik Kassanda untuk mencari perawatan medis dan kemudian meninggal dunia.

Tujuh dari sembilan orang yang dites positif Ebola pada Minggu (23/10) adalah anggota keluarga dari pria yang meninggal dan berasal dari lingkungan Kampala Masanafu, kata Menteri Kesehatan Jane Ruth Aceng di Twitter.

Sementara kasus lainnya adalah petugas kesehatan yang merawat pria dan istrinya di klinik swasta.

"Rakyat Uganda, mari kita waspada. Laporkan diri Anda jika Anda memiliki kontak atau mengetahui orang yang pernah melakukan kontak," kata Aceng.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Uganda Emmanuel Ainebyoona mengatakan semua pasien di Kampala diisolasi ketika mereka menunjukkan gejala, untuk mengurangi kemungkinan mereka menularkan virus.

Ebola menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Ada lebih dari 90 kasus yang dikonfirmasi dan kemungkinan di Uganda sejak awal wabah, termasuk sedikitnya 44 kematian, menurut pernyataan oleh Kementerian Kesehatan setempat dan Organisasi Kesehatan Dunia.

Virus yang beredar di Uganda adalah jenis Ebola di Sudan, yang vaksinnya belum terbukti, tidak seperti jenis Zaire yang lebih umum yang menyebar selama wabah baru-baru ini di negara tetangga Republik Demokratik Kongo.

Ebola umumnya membunuh sekitar setengah dari orang yang terinfeksi. Gejalanya termasuk kelemahan yang hebat, nyeri otot, sakit kepala dan sakit tenggorokan, muntah, serta diare.


Sumber: Reuters
Baca juga: Uganda distribusikan bantuan darurat ke komunitas terdampak Ebola
Baca juga: Uganda temukan lagi kasus Ebola di ibu kota Kampala
Baca juga: Menkes Uganda: 3 orang di RS Kampala positif Ebola

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022