Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes dr. R. Bowo Pramono, Sp.PD-KEMD mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman manis atau dengan kandungan gula secara berlebihan karena berisiko terserang penyakit diabetes.

“Konsumsi gula secukupnya. Tidak dilarang, tapi secukupnya. Dengan begitu, kehidupan kesehatan pankreas kita cukup dijaga sehingga tidak bisa menjadi diabetes,” kata dokter dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta itu dalam bincang-bincang virtual pada Senin.

Dia mengatakan makanan dan minuman yang mengandung gula, terutama karbohidrat, sebetulnya memang dibutuhkan oleh tubuh. Akan tetapi, jika dikonsumsi secara berlebihan maka terjadi penimbunan gula atau glukosa di dalam tubuh.

Bowo menjelaskan ketika seseorang makan makanan yang mengandung gula, maka organ pankreas akan bekerja dengan mengeluarkan insulin yang mengubah glukosa menjadi energi serta disebarkan ke seluruh sel tubuh.

Baca juga: Jauhi makanan dan minuman manis bila punya penyakit kronis

Insulin juga membantu mengontrol kadar glukosa dalam tubuh. Namun jika seseorang mengonsumsi gula terlalu tinggi atau berlebih, maka pankreas dan insulin tidak bekerja secara optimal.

“Kalau pankreasnya itu mengeluarkan dan terus bekerja untuk membentuk insulin yang lebih banyak daripada biasanya, otomatis suatu saat akan lelah. Pada saat lelah itu akan terjadi diabetes,” ujar Bowo.

Dia menganjurkan orang sehat agar melakukan cek gula darah setidaknya sebanyak satu kali dalam satu tahun. Hal tersebut mengingat masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terkena diabetes dan di kemudian hari tindakan bisa terlambat apabila orang tersebut baru ke rumah sakit dalam kondisi lanjut.

“Waspada. Kalau ada teman kita, saudara kita, atau kita sendiri yang mudah lapar atau makannya banyak kemudian sering berkemih, banyak minum, disertai berat badan turun. Makan banyak tapi, kok, badannya kurus, kita harus curiga dia diabetes. Cobalah periksa,” katanya.

Baca juga: Konsumsi gula berlebih rusak jantung lewat regulasi darah

Bowo menjelaskan penderita diabetes bisa tampak kurus atau terjadi penurunan berat badan dikarenakan insulin tidak mampu memindahkan glukosa yang ada di dalam darah ke sel tubuh sehingga sel-sel tubuh akan kelaparan.

Di sisi lain, orang dengan obesitas juga rentan terkena penyakit diabetes. Bowo menegaskan bahwa kondisi obesitas berbahaya karena dapat mengganggu produksi insulin. Kondisi obesitas, katanya, bahkan dapat melebar ke penyakit-penyakit lain seperti penyakit yang berhubungan dengan kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

“Obesitas itu memang harus kita perangi. Kita turunkan berat badan ke arah normal. Tidak kurus, tapi normal,” tuturnya.

Dengan tidak mengonsumsi gula yang berlebihan, Bowo mengatakan risiko terkena penyakit-penyakit lain yang ditimbulkan akibat gula juga akan turun.

Baca juga: Ahli gizi ingatkan agar lansia batasi asupan GGL

Untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai kebutuhan asupan gizi, termasuk karbohidrat, pada individu, Bowo menyarankan untuk bisa berkonsultasi dengan ahli gizi. Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat agar menjalani hidup sehat dan berolahraga agar gula yang sudah dikonsumsi tidak menumpuk di dalam tubuh.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022