Padang (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Puskesmas Indonesia (Apkesmi) menggelar semiloka nasional ke-2 di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), yang fokus membahas tiga upaya dan strategi memajukan puskesmas di Indonesia.

Semiloka yang digelar di Kota Padang itu dibuka secara resmi, pada Senin (24/10) malam dan akan berlangsung hingga 27 Oktober 2022.

"Dalam kegiatan ini kami mengusung tiga tema untuk memajukan puskesmas
 Peserta semiloka enam ratus lebih penyelenggara puskesmas dari berbagai wilayah Indonesia," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Apkesmi Trisna Setiawan, usai pembukaan di Padang, Senin malam.

Ia menjabarkan tiga fokus yang diusung tersebut adalah penguatan puskesmas dalam hal penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pemantapan akreditasi Puskesmas, serta peningkatan kompetensi kepala puskesmas.

Baca juga: APKESMI: Banyaknya aplikasi digital jadi tantangan puskesmas Indonesia

Baca juga: Sekjen sebut Apkesmi hadir jembatani puskesmas di Indonesia


Menurutnya, penerapan BLUD adalah yang perlu didorong kepada seluruh Puskesmas di Indonesia sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai Kementerian Kesehatan RI.

"BLUD adalah sistem tata kelola keuangan yang modern dan sesuai dengan kebutuhan puskesmas, artinya dengan BLUD, puskesmas mendapatkan fleksibilitas dalam mengatur keuangan serta pengelolaan operasional," jelasnya.

Trisna memisalkan ketika suatu puskesmas menerima uang atau bantuan dari pihak luar, maka dengan sistem BLUD, puskesmas bisa memanfaatkannya secara langsung tanpa perlu menyetor ke kas daerah terlebih dahulu.

"Kas daerah hanya menerima bukti penerimaan uang, hal yang sama juga memudahkan penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) untuk tahun berikutnya. Sehingga ini membantu operasional puskesmas," ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini dari 10.300 puskesmas di Indonesia baru tiga puluh persen yang berstatus BLUD. Pihaknya berkomitmen untuk mendukung penerapan seratus persen BLUD di seluruh puskesmas.

Sementara untuk akreditasi, hampir sembilan puluh lima persen puskesmas sudah terakreditasi. Namun, yang memperoleh nilai akreditasi paripurna baru sekitar 3,5 persen.

"Akreditasi ini akan terus ditekankan sehingga peraihan akreditasi terlaksana dengan baik dan kualitas pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat meningkat," ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanwar yang hadir membuka acara mendukung kegiatan semiloka Apkesmi tersebut dengan harapan bisa meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat, terutama Sumbar.

"Diharapkan seluruh Puskesmas lebih lengkap sehingga misi peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) bisa terwujud, harapannya angka pesakitan dan kematian turun, sedangkan usia harapan hidup naik," katanya.

Menurutnya, dari 19 kabupaten atau kota yang ada di Sumbar, ada sembilan kabupaten atau kota yang seluruh puskesmasnya telah berstatus BLUD. Sedangkan sisanya akan terus didorong oleh pemerintah daerah.

Hal senada juga disampaikan oleh Wali Kota Padang Hendri Sapta yang turut hadir dalam kegiatan tersebut bersama Kepala Dinas Kesehatan Padang.

"Yang diharapkan dari acara ini adalah pertukaran pengetahuan serta informasi yang ujungnya bisa meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas kepada masyarakat," ujarnya.*

Baca juga: RSUD Koja dan Puskesmas Kembangan tingkatkan kualitas layanan

Baca juga: Dinkes Aceh Timur larang Puskesmas resepkan obat sirop

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022